Pariaman – Dalam suasana khidmat dan penuh semangat, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pariaman periode 2025–2029 resmi dilantik di Aula Balaikota Pariaman, Senin (28/4). Prosesi ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua KONI Sumatera Barat Ronny Pahlawan, Walikota Pariaman Yota Balad, dan Wakil Walikota Mulyadi -- beserta segenap unsur Forkompinda Pariaman.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan dari KONI Sumatera Barat, dilanjutkan pengucapan ikrar, penyerahan pataka sebagai simbol kepemimpinan, serta penandatanganan berita acara. Dengan itu, Edison TRD, SH, MH kembali menakhodai KONI Kota Pariaman untuk periode kedua, memimpin langkah empat tahun ke depan.
Dalam sambutannya, Edison menegaskan pentingnya kolaborasi erat antar-pengurus dan cabang olahraga (cabor) guna mengangkat prestasi olahraga Kota Pariaman ke level lebih tinggi. Ia mengapresiasi pencapaian periode sebelumnya, termasuk keberhasilan Persikopa yang dua kali menyabet gelar runner-up di kejuaraan nasional Soeratin U-17.
Tidak hanya sepak bola, cabor sepatu roda turut mengharumkan nama Kota Tabuik dengan raihan medali di PON dan kemenangan di ajang internasional di Malaysia. Cabang olahraga teqball pun menunjukkan taji, menyapu bersih medali di PON Sumut–Aceh.
"Kita harus melangkah lebih jauh. Kita ingin Pariaman tidak hanya dikenal, tapi dihormati sebagai lumbung atlet nasional," ujar Edison, disambut tepuk tangan hadirin.
Walikota Pariaman, Yota Balad, dalam pidatonya menggarisbawahi bahwa olahraga bukan semata ajang kompetisi, melainkan ladang pembentukan karakter dan sportivitas generasi muda. Ia menekankan, fondasi yang telah dibangun--dengan banyaknya atlet asal Pariaman yang bersinar di tingkat nasional--harus terus diperkuat melalui pembinaan sejak usia dini.
Ketua KONI Sumatera Barat, Ronny Pahlawan, turut memberikan apresiasi atas kemajuan olahraga di Pariaman. Namun ia juga mengingatkan akan tantangan yang membayangi: keterbatasan dana dan minimnya fasilitas penunjang.
"Sumatera Barat memiliki sumber daya manusia olahraga yang melimpah. Banyak di antaranya kini mengharumkan daerah lain. Ini menjadi tamparan sekaligus peluang: kita harus lebih serius membina dan mempertahankan talenta terbaik kita," ujarnya.
Ronny juga membuka peluang bagi Pariaman untuk menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan olahraga pantai nasional, memanfaatkan kekuatan geografis dan budaya maritimnya.
Pelantikan ini tidak sekadar seremonial. Ia menandai awal dari babak baru dalam perjalanan olahraga Kota Pariaman--babak yang diwarnai dengan optimisme, strategi matang, dan tekad membara untuk menorehkan prestasi lebih tinggi di panggung nasional maupun internasional. (OLP)
