Pariaman - Pemerintah Kota Pariaman bersama BPJS Kesehatan memperkuat pemahaman masyarakat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui sosialisasi yang ditujukan kepada kader kesehatan desa. Kegiatan ini dilangsungkan di Pendopo Rumah Dinas Walikota dan melibatkan para Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) serta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dari seluruh wilayah kota.
Sosialisasi tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Pariaman, Yota Balad, dan dihadiri oleh perwakilan BPJS Kesehatan dari Kota Padang dan Kota Pariaman, serta jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman.
Dalam sambutannya, Walikota Yota Balad menekankan pentingnya program JKN sebagai pondasi sistem kesehatan nasional yang inklusif. Ia menyebutkan bahwa kader kesehatan desa memiliki peran strategis sebagai jembatan informasi antara pemerintah dan masyarakat, terutama dalam mengedukasi kelompok rentan seperti ibu hamil dan pasangan muda.
“Kami berharap para kader dapat menyampaikan informasi ini secara efektif, termasuk pentingnya pendaftaran kepesertaan BPJS Kesehatan sejak dini, agar masyarakat tidak terkejut ketika memerlukan layanan kesehatan mendesak,” ujar Yota Balad.
Ia juga menyoroti tantangan yang kerap dihadapi masyarakat terkait masa tunggu aktivasi kepesertaan BPJS Kesehatan yang bisa memakan waktu hingga satu bulan. Oleh karena itu, edukasi proaktif dianggap krusial.
Salah satu fokus dari kegiatan itu adalah menjangkau warga yang belum tercakup dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), guna memastikan bahwa tidak ada lapisan masyarakat yang tertinggal dalam akses layanan kesehatan.
Saat ini, Kota Pariaman telah mencatatkan capaian Universal Health Coverage (UHC) sebesar 99,8 persen -- angka yang mendekati cakupan penuh dan menjadikan kota ini sebagai salah satu yang terdepan dalam integrasi layanan kesehatan nasional. (*)