Pariaman — Pemerintah Kota Pariaman tengah mengintensifkan kolaborasi dengan sejumlah institusi pendidikan tinggi demi menyukseskan program unggulan mereka, “Saga Saja Plus” (Satu Keluarga Satu Sarjana Plus), sebagai bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan struktural melalui pendidikan.
Dalam pertemuan resmi yang digelar minggu ini, Walikota Pariaman, Yota Balad, didampingi Wakil Walikota Mulyadi, mengundang para pimpinan perguruan tinggi dari Kota Pariaman dan Kota Padang.
Diskusi difokuskan pada persiapan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah kota dan sejumlah kampus terkait skema pembiayaan serta jalur masuk bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Institusi yang hadir dalam forum tersebut antara lain Universitas Sumatera Barat (UNISBAR), Universitas Bung Hatta, STIKES Piala Sakti, STIT SB Pariaman, STIA BNM Pariaman, IAI Sumbar, dan program D-III Keperawatan UNP. Turut hadir pula pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Pariaman serta Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Hertati Taher.
Dalam sambutannya, Yota Balad menekankan pentingnya keberlanjutan program pendidikan ini sebagai warisan kebijakan inklusif.
“Saga Saja Plus bukan sekadar melanjutkan komitmen kami terhadap akses pendidikan, tetapi juga memperluas dampaknya. Dengan Plus-nya, kami memprioritaskan agar anak-anak Pariaman bisa kuliah di perguruan tinggi terdekat, baik di Pariaman maupun Padang,” ujar Yota Balad.
Program itu menjadi bagian dari janji kampanye Balad-Mulyadi dan kini dikembangkan lebih lanjut untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lokal serta potensi lembaga pendidikan di wilayah Sumatera Barat.
Langkah ini dinilai strategis dalam memperkuat ekonomi keluarga lewat jalur pendidikan, dengan pemerintah kota bertindak sebagai fasilitator utama. Pendanaan sebagian besar berasal dari alokasi APBD dan dukungan lembaga filantropi seperti BAZNAS.
Pihak kampus menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan mereka untuk menjalin kemitraan struktural yang dapat membuka akses lebih luas bagi calon mahasiswa dari latar belakang kurang mampu.
Dengan pendekatan berbasis kolaborasi dan kepekaan sosial, Pemerintah Kota Pariaman berharap “Saga Saja Plus” menjadi model nasional dalam mewujudkan transformasi pendidikan yang adil dan merata. (*)