PADANG - Pemerintah Kota Padang tengah menjajaki kerjasama dengan Universitas Andalas (Unand) dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk, sebagai bagian dari strategi mengatasi permasalahan sampah di kota tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih, kediaman resmi Walikota Padang, Sabtu (26/4), Walikota Fadly Amran menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengurangi timbulan sampah harian yang kini mencapai 647 ton.
"Kami menyambut baik inisiatif ini. Kami berharap kerjasama dengan Unand dapat menjadi solusi nyata untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Padang," ujar Fadly.
Direktur Usaha dan Pengembangan Bisnis Unand, Dr. dr. Andani Eka Putra, menyampaikan bahwa pihaknya telah memperoleh kuota dari Kementerian Pertanian RI untuk suplai pupuk organik bersubsidi, dengan kapasitas produksi antara 50.000 hingga 100.000 ton per tahun.
"Kami telah bermitra dengan produsen lokal, dan kini membuka peluang kerjasama dengan Pemerintah Kota Padang dalam pengolahan produksi pupuk organik," kata Andani.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya ditujukan untuk mengatasi sampah, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat. Warga yang aktif memilah sampah organik berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan pupuk.
"Kami berharap dalam dua hingga tiga bulan ke depan, sudah ada investor yang bergabung untuk mendukung inisiatif ini," tambahnya.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Fadelan Fitra Masta, Kepala Dinas Kesehatan Srikurnia Yati, serta Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Raf Indria. (Diona)