Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Maigus Nasir Buka PENTAS ke-VIII, Soroti Peran Perempuan dalam Sejarah

17 April 2025 | 17.4.25 WIB Last Updated 2025-04-17T11:14:12Z


Padang – Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir, membuka secara resmi Pekan Cinta Sejarah (PENTAS) ke-VIII yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Sumatera Barat (UPGRISBA), Selasa (15/4).

Acara yang berlangsung di Gedung B kampus UPGRISBA itu mengusung tema “Srikandi Sejarah Melahirkan Generasi Menggerakkan Peradaban”, dan dihadiri oleh Rektor UPGRISBA Prof. Ansofino, jajaran dekanat, dosen, serta mahasiswa lintas program studi.

Dalam pidatonya, Maigus Nasir mengajak generasi muda untuk merefleksikan kontribusi perempuan dalam sejarah Indonesia. Ia menyebutkan sejumlah tokoh nasional seperti Rasuna Said, Rohana Kudus, dan Rahmah El Yunusiyah sebagai figur yang mencerminkan semangat juang, kecerdasan, dan pengabdian kepada bangsa.

 “Srikandi bukan hanya simbol keberanian, tapi juga representasi dari nilai, prinsip, dan daya tahan perempuan dalam menghadapi tantangan sejarah,” ujarnya.

Wakil Walikota juga menegaskan pentingnya pelestarian dan pemahaman terhadap sejarah lokal. Ia menyebut Sumatera Barat sebagai salah satu wilayah dengan kekayaan sejarah yang kuat, termasuk dalam melahirkan pemimpin perempuan di tingkat daerah.

Mengutip Presiden Soekarno, Maigus menekankan bahwa kemajuan bangsa tidak semata bersumber dari pusat kekuasaan, melainkan dari kekuatan tokoh-tokoh lokal yang menyebar di berbagai pelosok tanah air.

Ketua HIMA Pendidikan Sejarah, Fahdatul Huriyah, mengatakan bahwa PENTAS ke-VIII dirancang sebagai platform kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat kampus untuk menggali nilai-nilai sejarah secara kreatif dan inklusif.

“Kami mengadakan berbagai kegiatan seperti lomba esai, debat, pidato, hingga video kreatif bertema sejarah. Ini bukan sekadar kompetisi, tetapi ruang ekspresi dan keterlibatan aktif mahasiswa,” katanya.

PENTAS ke-VIII diharapkan menjadi medium penguatan identitas historis sekaligus mendorong kesadaran kritis generasi muda terhadap peran mereka dalam membentuk masa depan berbasis nilai dan sejarah. (Diona)
×
Berita Terbaru Update