Pariaman - Peradaban yang maju selalu ditopang oleh sistem distribusi kekayaan yang adil. Dari kerajaan-kerajaan besar hingga negara modern, kesejahteraan sosial tidak pernah lahir dari sekadar pertumbuhan ekonomi, tetapi dari bagaimana kekayaan itu dikelola dan dibagikan. Walikota Pariaman, Yota Balad, tampaknya memahami hal ini dengan sangat baik.
Dalam upayanya memperkuat kelembagaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman, Yota Balad bukan sekadar menjalankan rutinitas administratif. Ia tengah membangun fondasi yang lebih kokoh bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan mengajak berbagai organisasi dan masyarakat untuk berkolaborasi, ia tidak hanya berbicara tentang angka, tetapi tentang perubahan struktural yang nyata.
Langkah ini bukan hanya tepat, tetapi juga visioner. Sejarah telah menunjukkan bahwa zakat, jika dikelola dengan baik, bukan sekadar menjadi bantuan sosial, melainkan alat untuk mengangkat ekonomi masyarakat miskin secara berkelanjutan. Kota Pariaman kini berada di jalur yang benar-bukan sekadar mendistribusikan bantuan, tetapi menciptakan sistem yang memungkinkan masyarakat keluar dari kemiskinan.
Lebih dari itu, keseriusan Yota Balad dalam mengevaluasi program-program Baznas dan menyelaraskannya dengan visi-misi Kota Pariaman menunjukkan kepemimpinan yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif. Ia memahami bahwa zakat bukan hanya tentang memberi, tetapi tentang membangun sistem yang lebih adil dan berdaya guna.
Jika langkah ini terus diperkuat dan dijalankan dengan transparansi serta akuntabilitas, Kota Pariaman bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Di bawah kepemimpinan Yota Balad-Mulyadi, zakat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga strategi pembangunan yang mampu mengubah nasib banyak orang. (OLP/*)
