Di aula yang sederhana penuh makna, Wakil Walikota Pariaman, Mulyadi, membuka pertemuan itu dengan harapan besar. Musrenbang bukan sekadar pertemuan formal, tetapi sebuah ikhtiar untuk menyelaraskan pembangunan desa dengan rencana kota, agar tiap kebijakan yang lahir bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.
Setiap desa telah mengajukan usulannya, berharap program yang mereka rancang bisa masuk dalam anggaran kota. Inilah saatnya suara rakyat diterjemahkan ke dalam kebijakan.
Sebab, pembangunan bukan hanya tentang membangun fisik, tetapi juga membangun harapan, kebersamaan, dan kehidupan yang lebih baik.
Dengan semangat musyawarah, Pariaman Timur telah menyalakan lilin kecil di tengah perjalanan panjang pembangunan. Semoga sinarnya kian terang, menerangi jalan bagi kemajuan. (*)