Pariaman - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Pariaman menggelar pelatihan peningkatan kompetensi guru Sekolah Dasar (SD) dalam rangka melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling (BK).
Pelatihan itu diikuti sebanyak 50 orang guru kelas se Kota Pariaman di SMP Negeri 4 Pariaman, Desa Rawang, Pariaman Tengah, Minggu (29/12/24).
Pelatihan sendiri diselenggarakan oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bekerjasama dengan Dinas Dikpora Kota Pariaman dengan melibatkan perwakilan guru SD dan dilaksanakan selama 2 hari, mulai hari ini Minggu sampai Senin.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dikpora Kota Pariaman, Kanderi, BGP Sumatera Barat dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dikpora Kota Pariaman, Eka Putra Pernanda.
Dalam sambutannya, Kanderi menyampaikan bahwa pemberdayaan guru kelas yang mampu memberikan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, adalah sebuah inovasi baru di dunia pendidikan untuk memastikan peserta didik dapat belajar dengan baik dan maksimal.
Menurutnya Bimbingan dan Konseling merupakan komponen penting dalam pendidikan SD. Layanan BK membantu siswa berkembang secara optimal, baik secara intelektual, emosional, sosial, maupun personal.
Disampaikannya bahwa guru kelas juga bisa berperan dalam pelaksanaan BK di sekolah, misalnya dengan menciptakan kelas sebagai kelompok, mengintegrasikan materi BK sesuai tema pembelajaran, membangun komunikasi yang hangat, empatik dan mendidik, menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, membuat pembiasaan serta penanaman nilai-nilai dalam pembelajaran.
Disamping itu Kabid Dikdas, Eka Putra Pernanda juga menyampaikan bahwa saat ini dengan semakin kompleksnya permasalahan psikologis yang mendera siswa - tak terkecuali siswa SD - mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) menggulirkan kebijakan memperkuat peran guru BK di sekolah.
Kebijakan penguatan guru BK tersebut, kata dia, menjadi bagian program prioritas Penguatan Pendidikan Karakter.
Disampaikannya, penguatan pendidikan karakter dilakukan melalui sejumlah kegiatan, meliputi pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas, peningkatan kompetensi guru Bimbingan Konseling (BK) dan guru agama.
" Di samping itu penanaman karakter kebiasaan anak Indonesia dan makan siang bergizi,” kata eka. (*)