Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tinjau jalan terbal dan jembatan putus, Aprinaldi: segera diperbaiki, banjir Bukik Gonggang perlu pembebasan tanah

17 November 2024 | 17.11.24 WIB Last Updated 2024-11-17T07:33:23Z

Kudu - Jalan lintas Pariaman - Malalak di Korong Kampuang Tanjung, Nagari Kudu Gantiang, V Koto Timur Padangpariaman, mengalami terbal. Meski masih bisa digunakan, namun separuh jalan longsor sedalam 25 meter.

Walinagari Kudu Gantiang, Joni Bahrul Fuadi mengatakan longsor terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 22:45 Wib.

Sejak malam itu, masyarakat langsung memberi penanda agar pengguna jalan tidak terperosok ke dalam jurang.

Menurut Joni, longsornya jalan akibat hujan lebat sejak sore hingga malam hari di wilayah itu. Tingginya debit air menggerus pondasi jalan di sisi tebing.

Walinagari berharap agar Pemkab Padangpariaman segera melakukan perbaikan karena sangat membahayakan pengguna jalan. 

Jalan itu juga satu-satu penghubung dari Pariaman, Padangpariaman hingga tembus ke Malalak Agam yang melintasi sejumlah nagari di Padangpariaman.

"Apalagi posisi longsor persis di tikungan yang sangat membahayakan. Jika dibiarkan, jalan ini bisa putus," kata Joni di lokasi longsor, Minggu (17/11).

Ketua DPRD Kabupaten Padangpariaman, Aprinaldi, M.Pd, AIFO saat meninjau lokasi longsor mengatakan Pemkab Padangpariaman akan segera menangani jalan terbal itu.

"Sejak semalam sudah kita koordinasikan dengan Bapak Bupati, Kadis PU dan BPBD. Jalan ini harus segera ditangani," ujarnya.

Mantan Ketua KONI Padangpariaman itu juga sudah meminta kepada dinas terkait agar segera mendatangkan alat untuk mulai melakukan penanganan agar longsoran sementara bisa ditimbun.

Selain itu, ia juga mengajak warga setempat melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran air yang banyak sumbatan di sisi kiri kanan jalan itu. Aprinaldi memastikan akan ikut dalam gotong royong tersebut.

Aprinaldi mengatakan untuk restruktur jalan, anggarannya tersedia pada dana bencana dan bersifat segera.

"Karena jika lama dibiarkan akan mengganggu aktivitas dan ekonomi masyarakat. Apalagi jika sampai putus. Untungnya dana bencana memang disediakan untuk hal seperti ini," jelasnya.

Aprinaldi mengimbau kepada seluruh masyarakat Padangpariaman agar selalu waspada bencana. Selama musim hujan, sejumlah wilayah di Padangpariaman rawan banjir dan longsor.

"Kabupaten Padangpariaman masuk wilayah kategori rawan bencana alam. Hal ini perlu kita sadari bersama guna meningkatkan kewaspadaan. Meski demikian, pemerintah akan selalu hadir untuk masyarakat," pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PU dan PLT Kalaksa BPBD Kabupaten Padangpariaman, El Abdes Marsyam, ST, MM mengatakan pengerjaan jalan longsor mulai besok sudah bisa dikerjakan. 

"Perencanaan dilakukan sambil berjalan," ungkap Abdes.

Dikatakan Abdes, untuk bencana yang disebabkan oleh alam dan ulah manusia, sudah disiapkan anggaran Rp 1 0 miliar per tahun. 

Karena Padangpariaman rawan bencana, ia berharap dana BTT (bantuan tidak terduga) ditambah menjadi Rp 20 miliar pada 2025.

Penanganan jalan terbal di Nagari Kudu Gantiang menurutnya dilakukan dengan pengecoran dan penguatan dinding tebing.

"Akan menjadikannya lebih kuat," ungkapnya.

Banjir Musiman dan Jembatan Putus

Ketua DPRD Padangpariaman, Aprinaldi juga meninjau banjir musiman di Korong Bukik Gonggang Nagari Campago, Kampung Dalam.

Banjir tersebut, kata Aprinaldi disebabkan oleh penumpukan air pada area kerendahan di Bukik Gonggang. Sementara solusi yang sudah ditawarkan Pemkab Padangpariaman sejak tahun 2009 belum juga direspon masyarakat terkait pembebasan tanah untuk menyalurkan air ke sungai.

Menurutnya, perencanaan untuk mengalirkan air sudah lama dilakukan, namun perlu pembebasan tanah warga. Air akan disalurkan ke sungai terdekat yang berjarak hanya 400 meter dari area banjir.

"Di sini perlu peran semua pihak. Baik pemuda, ninik mamak dan cadiak pandai. Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat," ujarnya.

Jika warga tidak mau membebaskan lahannya, kata Aprinaldi, pemerintah tentu tidak bisa berbuat apa-apa.

"Dan ini sudah berlangsung lama. Maka dalam waktu dekat perlu duduk bersama lagi terkait pembebasan lahan ini. Karena fokus masalahnya ada di sini," ucap dia.

Sedangkan terkait putusnya jembatan rajang Sungai Paku Sawah Rawang Nagari Campago Selatan yang menghubungi tiga nagari, akan diselesaikan secepat mungkin.

Putusnya jembatan juga diakibatkan tingginya debit air yang menggerus pondasi jembatan. 

Selain merusak jembatan, luapan sungai juga menyebabkan longsornya tanah. 

Sebagaimana diketahui, hujan lebat intensitas tinggi mengguyur wilayah Padangpariaman pada Sabtu sore hingga Minggu dini hari yang mengakibatkan banjir, putusnya jembatan dan jalan terbal. (OLP)


×
Berita Terbaru Update