Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Suhatri Bur diserang minim prestasi? Atau sebaliknya!

4 September 2024 | 4.9.24 WIB Last Updated 2024-09-04T02:15:35Z
Pasca pendaftaran akhir Agustus 2024, konfigurasi bakal pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Padangpariaman sudah mengerucut pada dua paslon saja. Kedua Paslon itu juga sama-sama sudah mendaftarkan diri ke KPU Padangpariaman.

Bupati Padangpariaman petahana Suhatri Bur dengan bakal calon Wakil Bupati, Yosdianto diusung koalisi PPP - PAN. Paslon ini dinyatakan KPU Padangpariaman memenuhi seluruh syarat administrasi.

Selanjutnya, John Kennedy Azis (JKA) - Rahmat Hidayat dengan koalisi gemuk Golkar, NasDem, Gerindra, Demokrat, PKB, PKS dan PDIP. Paslon ini juga telah diterima pendaftarannya oleh KPU Padangpariaman.

Dua paslon itu akan berlaga dan akan berusaha semaksimal mungkin meyakinkan calon pemilih yang tersebar di 17 kecamatan yang ada di kabupaten Padangpariaman.

Sampai hari ini, kedua tim paslon sudah bergerak di lapangan. Begitu juga dengan paslon itu sendiri. Namun sebagai bupati yang sedang menjabat dan berprestasi, tingkat keterpilihan (elektabilitas) Suhatri Bur tampaknya sangat sulit dikejar, apalagi digerus oleh JKA-Rahmat.

Sebagai bupati petahana, Suhatri Bur masih bertengger di puncak survei yang dilakukan oleh tiga lembaga/konsultan politik berbeda. Untuk survei metode simulasi; jika Pilkada Padangpariaman diikuti tiga pasang calon, maupun head to head alias dua pasang calon, Suhatri Bur masih unggul telak. Survei itu dilakukan pada pertengahan Juli 2024.

Sementara awal September ini, sejumlah lembaga survei kembali melakukan survei tahap selanjutnya yang hasilnya bisa dilihat pada pertengahan bulan.

Lalu apa indikator yang membuat popularitas dan elektabilitas Suhatri Bur sulit digoyah hingga bahkan cenderung naik dari hasil teropong beberapa lembaga survei tersebut.

Pria kelahiran 11 Oktober 1970 bergelar adat Datuak Putiah itu tidak hanya sebatas bupati yang dikenal rajin turun menyapa masyarakat. Selama kepemimpinannya, Mantan Ketua KPU Padangpariaman tersebut mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi Padangpariaman menjadi salah satu yang tertinggi persentasenya tingkat nasional. Penerimaan APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) juga meningkat.

Selama empat tahun menjabat bupati, Suhatri Bur sukses menurunkan angka kemiskinan di Padangpariaman, termasuk kemiskinan ekstrim.

Untuk lebih jelasnya, menurut data Badan Statistik, pada 2021 angka kemiskinan ekstrem di Padangpariaman sebesar 0,91 persen atau sebanyak 4.000 jiwa penduduk. Angka ini terus menurun hingga 2023 tinggal menjadi 0,41 persen - setara 1.400 jiwa panduduk

Selanjutnya, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) kondisi tenaga kerja di Kabupaten Padangpariaman tahun 2023, jumlah penduduk usia kerja sebanyak 303.247 jiwa.

Sedangkan jumlah angkatan kerja yang telah bekerja mencapai 207.131 jiwa dengan jumlah pengangguran terbuka tinggal 14.861 jiwa.

Begitu pula dengan Koefisien Gini (Gini Ratio) sebagai salah satu ukuran yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh masyarakat.

Dari 2019 ketimpangan pendapatan di Kabupaten Padangpariaman cukup fluktuatif namun cenderung menurun.

Pada 2018 berada pada angka 0.207 turun menjadi 0,237 pada 2020 dan terus turun hingga 0.245 pada 2022 dan terus meningkat menjadi 0.256 pada 2023.

Ketimpangan pendapatan masyarakat di Kabupaten Padangpariaman mampu dikendalikan dengan baik di bawah kepemimpinan Suhatri Bur.

Tidak hanya itu, di tengah pandemi Covid-19 dari 2020 hingga 2022, ketahanan pangan Padangpariaman terjaga dengan baik. Pengendalian pandemi bahkan tidak mematikan pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sektor riil.

Sebagai bupati, Suhatri Bur juga sangat peka dan penuh dedikasi pada persoalan rakyat. Tidak ada jarak antara dia dan masyarakat yang dipimpinnya.

Saat bencana banjir bandang, jalan terbal, dalam cuaca ekstrim, Suhatri Bur tetap turun meninjau ke lapangan. Begadang hingga berhari-hari - hingga mengabaikan kesehatannya sendiri.

Begitu juga dengan pembangunan. Jalan baru banyak dibuka, dilanjutkan pengaspalan. Meski masih menyisakan di beberapa wilayah, jalan yang dianggap prioritas, sudah dianggarkan pengaspalannya tahun berikutnya.

Sebagai bupati, Suhatri Bur memiliki hubungan yang harmonis dengan DPRD sebagai lembaga mitra sejajar. Dalam setiap pembahasan anggaran, Suhatri Bur mampu meyakinkan DPRD skala prioritas pembangunan. 

Hal sebaliknya juga diterima Suhatri Bur dari legislatif. Dukungan penganggaran yang diberikan DPRD juga maksimal karena ada kesamaan persepsi atau sudut pandang terhadap pembangunan Padangpariaman antara kedua lembaga itu.

Prestasi ini akan terus ditingkatkan jika Suhatri Bur terpilih kembali menjadi bupati. Dengan kerja nyata dan dukungan luas dari masyarakat, Aciak, karib Suhatri Bur disapa, akan melanjutkan dan meningkatkan program pembangunan sesuai visi-misi Padangpariaman CERMAT.

Selama empat tahun menjadi bupati, kinerja Suhatri Bur bukan "katanya-katanya". Kinerjanya bisa dibaca melalui data statistik resmi oleh instansi independen. Bukan instansi yang diurus oleh bawahannya di Pemkab Padangpariaman.

Sebagai contoh, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Padangpariaman meningkat di masa kepemimpinan Suhatri Bur.

Jika diperhatikan dari komponen pembentuknya, semua unsur komponen IPM Kabupaten Padangpartaman selama 5 tahun terakhir, mengalami kedinamisan eskalasi.

Di sisi lain, usia harapan hidup warga Kabupaten Padangpartaman juga meningkat hingga mencapai usia 69,7 pada tahun 2023.

Demikian juga rata-rata lama sekolah. Pada tahun 2019 rata-rata lama sekolah di Padangpariaman tercatat sebesar 7,87 tahun. 

Angka tersebut meningkat hingga menjadi 8,41 tahun pada tahun 2023. Artinya pada 2023 rata-rata penduduk di Kabupaten Padangpariaman telah menempuh pendidikan selama 8.41 tahun atau setara kelas dua pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Beberapa faktor pendukung capaian tersebut karena tersalurnya dukungan pasif dan aktif ke setiap sekolah. Baik dalam bentuk bantuan program maupun dana BOS, beasiswa, hingga kelengkapan sarana dan prasarana sekolah.

Demikian juga halnya dengan indikator harapan lama sekolah. Pada 2019 di angka 13,62 menjadi 14,19 pada 2022. Hal itu menunjukkan adanya optimisme masyarakat Padangpariaman terhadap pendidikan ke depannya.

Dengan paparan data di atas, Suhatri Bur memiliki alasan dan peluang besar kembali terpilih.

Program yang sedang berjalan dan yang akan dijalankan, akan memoles wajah Padangpariaman menjadi lebih berkilau di masa depan. (OLP)
×
Berita Terbaru Update