Pariaman - Memasuki Agustus 2024, konfigurasi bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Padangpariaman sudah mengerucut pada dua pasang bakal calon untuk Pilkada Padangpariaman yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Bupati Padangpariaman petahana Suhatri Bur dengan bakal calon wakil bupati, Yosdianto memastikan maju bersama koalisi PPP - PAN dan John Kennedy Azis - Rahmat Hidayat dengan koalisi gemuk Golkar, NasDem, Gerindra, Demokrat, juga berkemungkinan bersama PKB. Sementara PKS dan PDIP masih belum menentukan sikap akan mendukung siapa di antara kedua Paslon tersebut.
Sebagai bupati petahana, Suhatri Bur masih bertengger di puncak survei yang dilakukan oleh tiga lembaga/konsultan politik berbeda. Untuk survei metode simulasi; jika Pilkada diikuti tiga pasang calon, maupun head to head alias dua pasang calon, Suhatri Bur masih unggul telak.
Wakil Ketua DPRD Padangpariaman, Aprinaldi saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Lalu apa indikator yang membuat popularitas dan elektabilitas Suhatri Bur sulit digoyah hingga bahkan cenderung naik dari hasil teropong beberapa lembaga survei tersebut.
Pria kelahiran 11 Oktober 1970 bergelar adat Datuak Putiah itu tidak hanya sebatas bupati yang dikenal rajin turun menyapa masyarakat. Selama kepemimpinannya, Mantan Ketua KPU Padangpariaman itu mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi Padangpariaman menjadi salah satu yang tertinggi tingkat nasional.
Prestasi ini belum terpublikasi luas dan mesti disampaikan kepada masyarakat selaku calon pemilih.
Selama empat tahun menjabat bupati, Suhatri Bur sukses menurunkan angka kemiskinan di Padangpariaman, termasuk kemiskinan ekstrim.
Untuk lebih jelasnya, menurut data Badan Statistik, pada 2021 angka kemiskinan ekstrem di Padangpariaman sebesar 0,91 persen atau sebanyak 4.000 jiwa penduduk. Angka ini terus menurun hingga 2023 tinggal menjadi 0,41 persen - setara 1.400 jiwa panduduk
Selanjutnya, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) kondisi tenaga kerja di Kabupaten Padangpariaman tahun 2023, jumlah penduduk usia kerja sebanyak 303.247 jiwa.
Sedangkan jumlah angkatan kerja yang telah bekerja mencapai 207.131 jiwa dengan jumlah pengangguran terbuka sebanyak hanya tinggal 14.861 jiwa.
Begitu pula dengan Koefisien Gini (Gini Ratio) sebagai salah satu ukuran yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh masyarakat.
Dari 2019 ketimpangan pendapatan di Kabupaten Padangpariaman cukup fluktuatif namun cenderung menurun.
Pada 2018 berada pada angka 0.207 turun menjadi 0,237 pada 2020 dan terus turun hingga 0.245 pada 2022 dan terus meningkat menjadi 0.256 pada 2023.
Wakil Ketua DPRD Padangpariaman, Aprinaldi mengatakan hal itu menunjukkan bahwa ketimpangan di Kabupaten Padangpariaman mampu dikendalikan dengan baik di bawah kepemimpinan Suhatri Bur.
Tidak hanya itu, kandidat doktor UNPAD itu juga menyebut di tengah pandemi Covid-19 dari 2020 hingga awal 2023, ketahanan pangan Padangpariaman terjaga dengan baik. Pengendalian pandemi tidak mematikan pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sektor riil.
Suhatri Bur dikenalnya sebagai bupati yang sangat peka dan penuh dedikasi pada persoalan masyarakat.
Saat bencana banjir bandang, jalan terbal, dalam cuaca ekstrim, Suhatri Bur tetap turun meninjau ke lapangan. Begadang hingga berhari-hari - hingga mengabaikan kesehatannya sendiri.
Begitu juga dengan pembangunan. Jalan baru banyak dibuka. Meski masih menyisakan di beberapa daerah, namun jalan yang dianggap prioritas sudah dianggarkan.
Sebagai bupati, Suhatri Bur dinilainya juga memiliki hubungan yang harmonis dengan DPRD sebagai lembaga mitra sejajar. Dalam setiap pembahasan anggaran, Suhatri Bur mampu meyakinkan DPRD skala prioritas pembangunan.
Dukungan penganggaran yang diberikan DPRD juga maksimal karena ada kesamaan persepsi atau sudut pandang terhadap pembangunan Padangpariaman antara kedua lembaga itu.
"Prestasi ini akan terus ditingkatkan jika Aciak (panggilan Suhatri Bur) terpilih kembali menjadi bupati. Dengan kerja nyata dan dukungan luas dari masyarakat, Aciak akan melanjutkan dan meningkatkan program pembangunan dari berbagai aspek," ungkap mantan Ketua KONI Kabupaten Padangpariaman itu.
Selain itu, sambung Aprinaldi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Padangpariaman juga meningkat di masa kepemimpinan Suhatri Bur.
"Jika diperhatikan dari komponen pembentuknya, semua unsur komponen IPM Kabupaten Padangpartaman selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan," sambungnya.
Di sisi lain, imbuh Aprinaldi, usia harapan hidup Kabupaten Padangpartaman juga meningkat pesat hingga mencapai 69,7 pada 2023 ini.
Demikian juga rata-rata lama sekolah. Pada 2019 rata-rata lama sekolah di Padangpariaman tercatat sebesar 7,87 tahun.
Angka tersebut meningkat hingga menjadi 8,41 tahun pada tahun 2023. Artinya pada 2023 rata-rata penduduk di Kabupaten Padangpariaman telah menempuh pendidikan selama 8.41 tahun atau setara kelas dua pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Beberapa faktor pendukung capaian tersebut karena tersalurnya dukungan pasif dan aktif ke setiap sekolah. Baik dalam bentuk bantuan program maupun dana BOS, beasiswa, hingga kelengkapan sarana dan prasarana sekolah.
Demikian juga halnya dengan indikator harapan lama sekolah. Pada 2019 di angka 13,62 menjadi 14,19 pada 2022. Hal itu menunjukkan adanya optimisme masyarakat Padangpariaman terhadap pendidikan ke depannya.
Dengan paparan data di atas, Suhatri Bur memiliki alasan dan peluang besar kembali terpilih.
Program yang sedang berjalan dan yang akan dijalankan, akan memoles wajah Padangpariaman menjadi lebih berkilau di masa depan. (OLP)