Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Tajuk] Hoyak Tabuik dan Politik jelang Pilkada

22 Juli 2024 | 22.7.24 WIB Last Updated 2024-07-22T01:37:21Z

Pariaman - Puluhan ribu pasang mata tumpah ruah menyaksikan prosesi pamungkas Tabuik Pariaman dibuang ke laut, Minggu (21/7/2024).

Sebelum dibuang ke laut, subuh pagi Minggu, Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang melakukan prosesi akhir, Tabuik Naiak Pangkek. 

Prosesi itu disaksikan ribuan pasang mata oleh kedua Anak Tabuik yang dikenal loyal. 

Tabuik Naiak Pangkek juga merupakan atraksi favorit kedua setelah Tabuik dibuang ke laut. 

Sebelum Tabuik diarak dan dibuang ke laut, dalam suhu 32°C, tidak menyurutkan antusias massa menyaksikan prosesi iven tahunan yang sudah mendapat dukungan dari Kemenparekraf RI tersebut.

Sebagaimana biasanya, sebelum Tabuik dibuang, kedua Tabuik dihoyak di depan pentas Pantai Gandoriah. 

Puluhan pejabat dan tamu undangan penting duduk menyaksikan berbagai atraksi seni, sebagai rangkaian utama acara penutupan Pesona Hoyak Tabuik Pariaman 2024.

Tabuik Pariaman lahir dari teatrikal sejarah Perang Karbala yang menewaskan cucu Nabi Muhammad bernama Husein. Karbala adalah satu kota di Irak, yang dulu berada di wilayah kekuasaan kerajaan Persia.

Hoyak Tabuik Pariaman diselenggarakan setiap tanggal 1 hingga 15 Muharram yang dicocokkan dengan kalender Gregory setiap tahunnya.

Karena sudah menjadi kalender wisata, Hoyak Tabuik Pariaman diselenggarakan semenarik mungkin dengan menggelar sejumlah acara selain prosesi dan "ritual mistika" Tabuik. 

Mulai dari mengambil tanah, menebang batang pisang, maarak jari-jari, maarak saroban, naiak pangkek, hingga dibuang ke laut.

Kesimpulannya, Hoyak Tabuik Pariaman 2024 berlangsung sukses di tengah tensi politik tahun Pilkada. 

Panitia mampu menegakkan prinsip Tabuik sebagai pesta rakyat dan melindunginya dari berbagai kepentingan politik. (OLP)

×
Berita Terbaru Update