Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Hoyak Tabuik] Ratusan warga saksikan prosesi manabang Batang Pisang

11 Juli 2024 | 11.7.24 WIB Last Updated 2024-07-11T16:37:46Z

Pariaman - Ratusan pengunjung menyaksikan prosesi Hoyak Tabuik - Manabang Batang Pisang. Prosesi ini adalah rangkaian kedua dalam ritual atau prosesi jelang Tabuik dibuang ke laut, Kamis (11/6) 5 Muharram 1446 Hijriah.

Sebelumnya, pada 1 Muharram 1446 Hijriah tepatnya 7 Juli 2024 prosesi pertama Maambiak Tanah di aliran sungai juga sudah dilakukan. Baik oleh Tabuik Pasa maupun Tabuik Subarang.

Manabang Batang Pisang Tabuik Subarang dilakukan di Kampuang Kaliang, Kelurahan Lohong, sedangkan Tabuik Pasa berlokasi di Simpang Alai Gelombang, Kelurahan Alai Galombang, Kecamatan Pariaman Tengah. 

"Untuk prosesi ini biasanya kita mulai sekira pukul 18.00 Wib sampai selepas Maghrib," kata Ketua Tabuik 2024, Firman S Pribadi.

Kata dia, batang pisang yang akan ditebang sebelumnya diambil di suatu lokasi oleh beberapa pemuda sebagai gambaran mencari atau mengambil jenazah cucu Nabi Muhammad SAW, yakni jenazah Husein Bin Ali yang sahid di medan pertempuran Karbala. 

“Batang pisang sengaja ditanam pada satu lubang, satu ikatan dengan batang pohon tebu. Pada prosesi Manabang Batang Pisang mengambarkan bagaimana ketajaman pedang Husein cucu Baginda Rasulullah dan ketangkasannya dalam medan perang,” terangnya.

Sebelumnya, sambung dia, menjelang menuju lokasi, pedang yang akan digunakan sebagai alat penebang batang pisang diarak keliling dengan iring-iringan tambua tasa oleh kedua anak tabuik didampingi orang tuo tabuik hingga menuju lokasi. 

Saat kembali, Tabuik Pasa dan Subarang akan bertemu dalam perjalanan menuju daraga. Masing-masing rombongan saling berselisih di Simpang Tugu Tabuik Pariaman.

"Biasanya bentrok namun usai itu tidak ada dendam atau hal lainnya antara kedua kelompok,” tambahnya.

Prosesi tersebut disaksikan oleh warga dan pengendara yang berhenti untuk melihat kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun itu.

Salah seorang pengunjung, Desma Putri (35) mengatakan dirinya bersama keluarga sengaja ke lokasi sambil melihat prosesi Manabang Batang Pisang ini yang hanya diadakan satu kali dalam setahun.

Sebelumnya dia mengaku juga telah melihat prosesi Maambiak Tanah di Simpang Alai Galombang.

Ia dan keluarganya perantau Pariaman di Pekanbaru. Karena libur sekolah dan bertepatan dengan prosesi Tabuik mereka sengaja pulang kampuang.

"Sambil mengenalkan kepada anak-anak bagaimana budaya Pariaman. Hal ini tentu menjadi edukasi bagi mereka yang nantinya bisa mereka sampaikan kepada anak dan cucu mereka,” kata dia. (Rika)
×
Berita Terbaru Update