Pariaman - Mantan pesepakbola U-17 Nasional, H. Teuku Muhammad Gadaffi, SH, tetap bangga meski Persikopa kalah dalam laga final U-17 melawan Batavia FC setelah drama adu finalti dengan skor sangat tipis, 6-5.
TM Gadaffi (dua dari kiri) usai nobar final Suratin U-17 di Cafe Cermin Pariaman
Menurut cucu mendiang Bupati Padangpariaman periode 1980-1990 Kolonel Purn Anas Malik ini, Persikopa adalah tim yang Spartan dan belum pernah terkalahkan dalam laga 2x40 sejak babak penyisihan tingkat Sumbar hingga putaran final nasional.
"Saya sangat memuji pelatihnya, Alan Martha. Karena ia jebolan Uruguay, Alan tahu betul bagaimana membentuk karakter pemain sesuai karakternya (masing-masing pemain). Yang terbaik dari Alan, ia telah membentuk mental juang yang Spartan kepada seluruh pemain Persikopa," ungkap lulusan Ekonomi Bisnis Houston University di Amerika Serikat ini usai nonton bareng laga final Persikopa di Cafe Cermin Pariaman, Sabtu (3/2).
Pelatih Persikopa, Alan Martha mampu ciptakan pemain bermental Spartan
Gadaffi sendiri sangat mengenal permainan Batavia FC karena anaknya sendiri pemain U-12 dan masih berlatih di akademi sepakbola naungan Batavia FC.
Bahkan, tanpa menyebutkan nama, anak tertua Ira Zalena Malik itu meyakini seorang pemain Persikopa akan ditarik ke Pelatnas dan berpotensi menjadi pemain nasional di masa depan.
Masih menurut Gadaffi, tidak hanya pemain Persikopa, Alan Martha sendiri juga akan dilirik klub-klub untuk diminta jadi pelatih.
"Artinya Persikopa sudah menasional. Pariaman akan menjadi majority football penghasil pemain, beserta pelatih handal," tegas Gadaffi.
Meski begitu, pengusaha bidang energi terbarukan ini menyatakan dalam setiap pertandingan harus ada yang menang dan yang kalah. meski Persikopa sudah bermain maksimal, namun keberuntungan belum memihak.
"Apapun hasilnya bagi saya Persikopa tetap yang terbaik dalam segala hal: yang dimiliki pemain, pelatih dan ofisialnya. Persikopa telah bertarung dengan gagah perkasa, namun dewi fortuna belum berpihak pada kita," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah rangkaian kemenangan demi kemenangan, wakil Sumatra Barat, Persikopa Pariaman, terhenti oleh Batavia FC wakil dari DKI Jakarta di babak final.
Persikopa harus puas sebagai Runner-up Piala Soeratin U-17 Nasional setelah di partai puncak kalah lewat drama adu finalti di lapangan sepakbola Gelora 10 November Surabaya. Adu finalti diambil setelah bermain epik dalam dua kali 40 menit dengan skor seri, 1-1.
Tim asuhan Alan Martha ini mampu meladeni permainan cepat Batavia FC. Pertandingan berlangsung ketat dengan saling jual beli serangan yang diperlihatkan oleh anak-anak berbakat U-17 dari kedua daerah.
Gol Persikopa tercipta di awal babak pertama oleh Nabil, pemain bernomor punggung 26. Tidak berselang lama, Batavia FC berhasil menyamakan kedudukan 1-1, dan skor ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit. (OLP)