Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketika Anas Malik melihat rombongan anak SD bersepatu bolong

2 Januari 2024 | 2.1.24 WIB Last Updated 2024-01-02T02:43:15Z

H Ir Bakhtiar Sultan MT, mantan Kadis PU dan Kepala Bapeda Kota Pariaman. Foto: OLP 


Pariaman - Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pariaman, Bakhtiar Sultan mengenang masa-masa ia menjadi pegawai negeri di era kepemimpinan mendiang Bupati Padangpariaman (1980-1990) Kolonel (Purn) Anas Malik. Wilayah Padangpariaman saat itu meliputi Kota Pariaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.


Aciak Tiar demikian ia biasa disapa, mengisahkan kala ia mendampingi Anas Malik ke lapangan meninjau wilayah Kampung Dalam. Di tengah jalan, kata Aciak, Anas Malik melihat serombongan anak SD Talau, Kampung Pauh, Kampung Dalam Kecamatan V Koto, pulang sekolah.


"Lihat sepatu anak-anak itu Tiar. Sepatunya sudah pada bolong, tidak layak dipakai ke sekolah" kata Aciak Tiar di Pariaman, Senin (2/1) menirukan ungkapan Anas Malik.


Mendiang Kolonel (Purn) Anas Malik dikenal sangat penyayang kepada anak-anak 


Seketika itu juga Anas Malik perintahkan sopirnya memberhentikan mobil dinasnya. Didampingi Aciak Tiar, Anas Malik kemudian menghampiri anak-anak SD tersebut.


"Kepada anak-anak itu, Anas Malik bilang, sesampai di rumah nanti ajak ibu ke pasar beli sepatu baru. Duitnya ini bapak kasih," ungkap Aciak.


Alangkah senangnya hati anak-anak tersebut. Anas Malik, sebut Aciak, juga berpesan ia akan kembali lagi nanti guna memastikan jadi tidaknya uang tersebut dibelikan sepatu oleh orangtua anak-anak tersebut.


"Maka dari itu Anas Malik tidak memiliki uang ketika tidak menjabat bupati lagi, karena semua uang taktis bupati semuanya sudah diberikan kepada masyarakat yang butuh uluran tangan," terang Aciak.


Di sisi pembinaan kepegawaian, kenang Aciak, sampai kini belum ada yang seteladan Anas Malik. Jika ada pegawai butuh pertolongannya, Anas Malik tidak mau pakai perantara, ia mau pegawai yang bersangkutan langsung menghadap kepadanya.


"Aciak pernah dipanggil ke ruangannya. Aciak diberitahu akan menerima penghargaan nasional pegawai teladan Manajamen AMD (ABRI Masuk Desa) Manunggal Bakti. Alangkah senangnya Aciak karena Bupati langsung yang memberitahukan," kenang pria 74 tahun ini.


Aciak Tiar sendiri adalah pegawai PU lulusan Teknik ITB. Di zaman Anas Malik, ia diminta membangun jembatan Antokan Padang Lariang yang berlokasi di batas wilayah Padangpariaman dan Kabupaten Agam. 


Aciak Tiar juga mendesain jembatan Tiram yang dikerjakan secara swadaya dengan AMD Manunggal Bakti.


Menurut Aciak, saat itu jam masuk kantor pegawai negeri pukul 07.30 Wib dan jam pulang kantor pukul 01.00 Wib. Beda dengan sekarang, jam pulang kantor pegawai hingga pukul 16.00 Wib.


Saking disiplinnya, Anas Malik sudah ada di ruang kerjanya sejak pukul 07.00 Wib. Prinsip Clean Table, semua berkas pegawai yang datang ke mejanya hari itu, ia selesaikan sebelum pukul 10.00 Wib.


"Pulang jam kantor, Anas Malik tidak pulang ke rumah, tapi saatnya dia turun ke lapangan. Kerja nyata, aksi nyata," terang Aciak Tiar.


Sehingga, menurut Aciak, bupati lebih tahu persoalan di lapangan dibandingkan kepala dinasnya.


Anas Malik, imbuh Aciak, tidak hanya teladan bagi seluruh pegawainya, tapi juga teladan bagi seluruh Muspida. Jaksa, Hakim, Danres (Kapolres saat ini) dan instansi vertikal lainnya. Jika ada persoalan selalu mengadu kepada Anas Malik, dan semuanya diselesaikan dengan baik oleh Anas Malik.


Setelah Anas Malik pensiun dan kembali ke rumah dinas tentaranya di Bekasi, Bakhtiar Sultan pernah sekali mengunjungi mantan atasannya itu.


Ketika itu ia bercerita banyak dengan Anas Malik. Bahkan menurut Aciak, Anas Malik mencatat semua pengalamannya sejak hari pertama menjabat bupati dalam buku hariannya.


"Buku tulisan tangannya sendiri. Semua beliau catat, termasuk saat ia cekcok dengan emak-emak yang halaman rumahnya kotor tidak disapu," ujar Aciak sambil tertawa.



Bakhtiar Sultan juga berpesan kepada cucu Anas Malik yang saat ini caleg DPR RI dapil Sumbar 2 nomor urut 3 Partai Demokrat, H Teuku Muhammad Gadaffi, SH.


"Jadikan karakter Anas Malik jadi acuan. Sebagai pedoman hidup bagi Gadaffi selaku cucunya. Sepanjang hayat Anas Malik tetap dikenang di hati masyarakat yang pernah dipimpinnya," pungkas Bakhtiar Sultan. (OLP).


×
Berita Terbaru Update