Pariaman – Setelah mencanangkan kembali dan memperbaharui program magrib mengaji yang diisi dengan kegiatan keagamaan, Pj. Wali Kota Pariaman Roberia kembali membuat gebrakan baru untuk meramaikan masjid dan musholla yang ada di Kota Pariaman.
Program magrib mengaji yang sudah diperbaharui sekarang diperbaharui kembali dengan nama “Gerakan Magrib Isya di Masjid dan Musholla” yang tujuannya adalah untuk meramaikan masjid dan musholla yang ada di Kota Pariaman.
Hal ini disampaikan Robe dalam acara evaluasi tiga program pemerintah kota pariaman, bertempat di ruang rapat wali kota, kamis (21/12/23). Tiga program tersebut seperti magrib mengaji, sekolah lima hari, dan gerakan memasifkan pakaian adat Minangkabau.
“Program gerakan magrib isya di masjid dan musholla ini diutamakan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon dua dan tiga yang bekerja dilingkungan pemerintah kota pariaman, juga buat camat, lurah dan kepala desa yang berstatus ASN”, terang Robe.
Roberia menjelaskan program ini bertujuan untuk meramaikan masjid dan musholla yang masih banyak sepi dari jamaah, jadi untuk meramaikannya setiap hari asn diminta untuk meramaikan masjid dan musholla dilingkungan tempat tinggalnya wajib bagi kaum laki-laki, sedangkan yang wanita tidak diwajibkan.
“Mudah-mudahan dengan adanya perubahan ini bisa menarik kesadaran dari warga masyarakat sekitar untuk ikut serta meramaikan masjid dan musholla bersama ASN Pemko Pariaman setiap harinya dilingkungan mereka masing-masing”, jelas Robe.
Kemudian untuk program sekolah lima hari tetap dilaksanakan seperti biasa untuk siswa-siswi SMP dan SLTA, tetapi khusus untuk siswa-siswi sekolah dasar jam belajar dikurangi yang mana sebelumya masuk jam 7.10 wib s/d 14.30 wib, mulai tanggal 02 Januari 2024 semester genap anak-anak tersebut pulang sekolah pada pukul 13.00 wib sehingga mereka bisa melaksanakan kegiatan lainnya seperti mengaji atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya diluar jam sekolah.
Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempromosikan hasil kerajinan dari UMKM yang ada di Kota Pariaman, Roberia mengambil kebijakan setiap hari kamis untuk ASN yang wanita diharuskan memakai pakaian sulaman peniti dan songket, sedangkan yang laki-laki diminta untuk memakai pakaian batik sampan. (tachi)