H Bagindo Jamohor bersama Teuku Muhammad Gadaffi. |
Pariaman - Tokoh masyarakat Pariaman, H Bagindo Jamohor, SIP, MIP mengaku tidak bisa melupakan jasa besar mendiang mantan Bupati Padangpariaman (1980-1990) Kolonel (Purn) Anas Malik.
Gadaffi bersama Ketum Demokrat, AHY. |
Baik untuk pembangunan fisik, sumber daya manusia, kebersihan, hingga pembinaan terhadap generasi muda, termasuk juga kesenian dan kebudayaan.
Mantan anggota DPRD Padangpariaman tiga periode itu dikenal dekat dengan Anas Malik sejak ia berusia 20 tahun. Jamohor saat itu aktif di berbagai organisasi sehingga membuatnya sering bertemu Anas Malik di berbagai kesempatan.
Gadaffi bersama mitra dari Amerika dan Anggota DPR RI |
Atas prestasinya di kepemudaan, ketika Jamohor memutuskan terjun ke dunia politik, Anas Malik mendukung langkahnya. Bahkan Jamohor mengaku, berkat andil Anas Malik, perjalan karirnya di Partai Golkar berjalan mulus.
"Padahal, untuk menjadi anggota Golkar saja saat itu sangat susah, saya beruntung diberi posisi strategis sebagai Bendahara Golkar," ucap mantan Ketua Baznas Kota Pariaman ini di Pariaman, Senin (11/12) saat temu silaturahmi dengan cucu tertua Anas Malik, Teuku Muhammad Gadaffi, SH.
Gadaffi bersama mitra bisnis dari Denmark dan Taiwan |
Menurut Wakil Ketua KADIN Sumatra Barat itu, tidak hanya Anas Malik yang perlu dicontoh pemimpin saat ini, tetapi juga istrinya, mendiang Juwita. Sebagai istri bupati saat itu, Juwita mengambil peran sebagai ibu bagi masyarakat.
"Jika ada tamu bupati, ibu Juwita pasti kasih minum dan menemani hingga bapak Anas Malik datang. Bicaranya lembut, keibuan. Istri pejabat seperti ini sangat langka dijumpai saat ini. Beliau benar-benar tiada duanya," ungkap Dosen Ilmu Politik UNISBAR itu.
Gadaffi bersama anggota DPR RI dan Ketua BPK RI |
Teuku Muhammad Gadaffi mengaku terharu mendengar kisah-kisah kakeknya semasa memimpin Padangpariaman yang masa itu wilayahnya meliputi Kota Pariaman dan Mentawai.
Menurut Caleg DPR RI Dapil Sumbar 2 nomor urut 3 Partai Demokrat itu, beban terbesar sekaligus kebanggaan dalam dirinya adalah menyandang nama besar Anas Malik. Sebagai cucu tertua, ia juga dititipi pesan khusus dari kakek yang ia panggil "Papa Tua" ini agar mengabdi untuk kampung halaman.
"Atas pesan itulah saya maju DPR RI. Saya ingin menunaikan pesan yang beliau sampaikan ke saya. Saya ingin melanjutkan perjuangan kakek," ujar lulusan Houston University AS itu.
Selaku pengusaha yang bergerak di bidang energi, sebut Gadaffi, ia selalu menjalankan prinsip-prinsip yang pernah diajarkan kakeknya. Suatu saat ia pernah ditawari uang suap ratusan ribu dolar oleh seorang pengusaha. Namun ketika ia tergoda, bayangan wajah Anas Malik terlintas di benaknya, sehingga dengan tegas ia menolak uang tersebut.
"Wajah kakek sering melintas di saat-saat tertentu, bahkan dalam mimpi," imbuh Gadaffi yang sangat mengidolakan Bupati terbaik di Indonesia era 1980-an itu - yang memiliki prestasi sangat gemilang - dan dicontoh kepala daerah lainnya di Indonesia.
Saat turun sosialisasi ke lapangan, Gadaffi mengaku hampir di setiap pertemuan dengan masyarakat, nama kakeknya selalu dikenang masyarakat. Bahkan berbagai kisah yang belum pernah ia dengar sebelumnya, diceritakan oleh orang yang bersangkutan. (OLP)