Pariaman - Dukungan kepada calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI, Teuku Muhammad Gadaffi terus mengalir. Cucu kandung mantan Bupati Padangpariaman, Anas Malik (1980-1990) itu terus aktif turun ke lapangan mensosialisasikan program-program yang akan ia realisasikan jika terpilih nanti.
 |
| Teuku Muhammad Gadaffi bersama tokoh masyarakat Manggopoh Kabupaten Agam. |
Caleg daerah pemilihan (Dapil) 2 Sumatra Barat nomor urut 3 Partai Demokrat ini mengatakan, Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman dikarunia harta pusaka yang tidak ternilai harganya, namun belum tergarap dengan maksimal.
 |
| Tokoh masyarakat Manggopoh Kabupaten Agam menyampaikan aspirasinya kepada Teuku Muhammad Gadaffi. |
"Sektor kelautan, perikanan. Perlu reformasi di sektor ini," kata lulusan Houston University Amerika Serikat ini di Pariaman, Rabu (15/11).
 |
| Teuku Muhammad Gadaffi menghadiri Maulid Nabi di Kp Tangah, Sungai Sariak Malai, Batang Gasan. |
Sektor kelautan, jelas Gadaffi, pernah berjaya di zaman Anas Malik. Kakeknya itu membangun infrastruktur dan sindikasi pemasaran, seperti tempat labuhan kapal tangkap ikan, disertai pelelangan.
Seiring waktu, sambung Gadaffi, karena minimnya sentuhan, sektor kelautan perikanan Pariaman kalah bersaing dengan Sibolga, Sumatra Utara dan Gaung, Kota Padang. Padahal, dulunya ikan tangkapan nelayan Pariaman dan Padangpariaman mengisi pasar ikan Riau, Jambi dan hampir seluruh kota di Sumatra Barat.
"Dulu sama Sibolga kita masih bisa bersaing dan dapat pasar. Kini justru sebaliknya, ikan-ikan di pasar justru dipasok dari Sibolga yang sudah berpengawet," kata Gadaffi.
Kenyataan tersebut, sambung suami Siti Aminah itu, bagaikan "aib" bagi Kota Pariaman dan Padangpariaman yang dulunya pernah menjadi kota bandar dan perikanan di zaman kolonial. Di era awal kemerdekaan, sektor perikanan Pariaman bahkan selangkah lebih maju dari Kota Padang dan wilayah pesisir Sumatra Utara, termasuk Sibolga.
Membangun sektor kelautan dan perikanan, jelas Gadaffi akan menjadi fokus utamanya jika terpilih nanti. Sektor tersebut menurutnya merupakan simpul utama ekonomi sektor riil yang akan menopang ekonomi makro Sumatra Barat dan Nasional.
"Jika sektor ini maju, Sumatra Barat akan menjauh dari titik inflasi. Pertumbuhan ekonomi dan efek dominonya akan menjalar ke sektor lainnya," ungkap pria kelahiran 1972 ini. (OLP)
