Momen diskusi Bupati Suhatri Bur dan Teuku Muhammad Gadaffi usai menghadiri Batagak Gala Dt Rajo Bungsu |
Pariaman - Cucu mantan Bupati Padangpariaman, Anas Malik (1980-1990) - Teuku Muhammad Gadaffi disambut meriah saat menghadiri Batagak Pangulu Malewakan Gala Datuak Rajo Bungsu penghulu adat Suku Sikumbang Nagari Malai III Koto, Sungai Geringging, Rabu (22/11).
Disambut gandang tasa dan silat tradisional, calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI daerah pemilihan (Dapil) 2 Sumatra Barat nomor urut 3 Partai Demokrat ini, diiringi sejumlah tokoh masyarakat memasuki jamuan makan bajamba.
Dalam tenda jamuan makan, Gadaffi duduk satu meja dengan Ketua DPRD Padangpariaman, Arwinsyah, niniak mamak Sungai Geringgingging, Wali Riki dan Yusalman, serta mantan Ketua DPRD Padangpariaman, Faisal Arifin Rky Majo Basa.
Tidak berselang lama, mikrofon panitia batagak pangulu memberi kabar kedatangan orang nomor 1 di Padangpariaman, Bupati Suhatri Bur. Usai disambut gandang tasa dan silat tradisional, Suhatri Bur memasuki tenda makan bajamba menyalami semua tamu istimewa yang hadir, termasuk Gadaffi.
Berselang lima menit kemudian, Gadaffi dan Faisal Arifin tampak berbarengan Suhatri Bur memasuki "kamar sakral" para penghulu adat berunding di balai adat berhiaskan ornamen tradisional Minangkabau. Ruangan tersebut konon dikhususkan bagi penghulu kaum paling senior dan dihormati salingka nagari di kabupaten Padangpariaman.
Keakraban Gadaffi dengan Suhatri Bur seketika mulai terlihat seusai menghadiri cara tersebut. Penghulu Suku Sikumbang bergelar Datuak Putiah ini barengan Gadaffi yang juga anak rang Sikumbang itu, berdiskusi di sebuah cafe di Pasar Sungai Geringging hingga lebih dari dua jam.
"Bapak Suhatri Bur memberi nasehat dan pandangannya. Alhamdulillah nasehat yang beliau berikan, selaku kemenakan rang Sikumbang, saya sangat mengapresiasi," ungkap Gadaffi.
Gadaffi juga memuji kedekatan bupati dengan masyarakat Padangpariaman. Gadaffi menilai Suhatri Bur sosok rendah hati dan merakyat sehingga selalu meluangkan waktunya menghadiri setiap acara kemasyarakatan di tengah kesibukannya memimpin daerah.
"Beliau sosok yang dekat dengan rakyat karena selalu turun ke simpul-simpul masyarakat. Hal ini perlu diteladani," imbuh lulusan Houston University AS itu.
Suami Siti Aminah ini menilai batagak pangulu di Padangpariaman masih lestari. Budaya Piaman di Padangpariaman masih kental ia rasakan sehingga untuk menghadiri acara tersebut, hari itu juga ia terbang dari Jakarta dan langsung menuju Sungai Geringging.
"Kita selaku generasi penerus juga wajib menjaga tradisi luhur ini karena batagak pangulu merupakan salah satu harta kebudayaan terbesar milik kita. Kesakralan ini tidak boleh tergerus," pungkasnya. (OLP)