Pariaman - Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy didampingi Walikota Pariaman, Genius Umar memberikan bantuan kepada kelompok usaha bersama (KUB) nelayan di Desa Apar, Pariaman Utara, Senin (31/7).
Bantuan yang diberikan berupa 5 unit mesin longtail 9 PK, 25 unit mesin longtail 13 PK, 15 unit mesin longtail 15 PK, 14 unit mesin longtail 40 PK, juga disertai dengan penyerahan BPJS Ketenagakerjaan kepada 131 nelayan asal Kota Pariaman.
Sementara bantuan untuk budidaya juga diserahkan 4.00 benih ikan gurame, 335 kg pakan ikan, serta 20.000 ekor restocking ikan garing yang akan disebar di Desa Sungai Pasak dan Desa Sikapak Barat.
Walikota Pariaman, Genius Umar mengatakan bahwa nelayan adalah pahlawan pangan. Pemerintah Kota Pariaman, kata Genius, serius memperhatikan masalah ketahanan pangan serta pemenuhan gizi masyarakat terutama protein hewani, salah satunya adalah ikan.
Ikan adalah salah satu sumber protein yang lebih murah dan mudah didapatkan dibandingkan dengan daging. Kota Pariaman terletak di daerah pesisir pantai dan ikan sangat mudah sekali didapatkan.
“Kita saat ini sedang gencar-gencarnya menggalakan gemar makan ikan, dimulai dari anak-anak guna mencegah terjadinya stunting," kata Genius.
Genius juga memberikan apresiasi kepada DKP Provinsi Sumbar yang telah memberikan bantuan untuk nelayan asal Kota Pariaman.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldi menuturkan bahwa dirinya akhir-akhir ini sering mengunjungi Kota Pariaman. Dalam 4 hari terakhir dirinya sudah 3 kali ke Kota Pariaman yang sehari sebelumnya sukses menggelar Hoyak Tabuik Piaman 2023.
“Saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Pak Walikota bahwa para nelayan sangat berjasa dalam memenuhi kebutuhan pangan. Mereka merupakan pejuang pangan dengan menangkap ikan yang kita kosumsi yang banyak mengandung protein yang tinggi,” kata Audy.
Dengan mengkonsumsi ikan, sambung Audy, akan menurunkan angka stunting, dan terbukti di daerah pesisir yang notabene penghasil ikan, anak-anak stunting nya lebih sedikit dibanding yang tinggal di daerah dataran tinggi.
“Semoga bantuan ini dapat digunakan dengan baik oleh para penerima, dengan catatan harus dipakai sendiri, tidak boleh dilimpahkan apalagi dijual. Kami kira bantuan yang beragam ini, sangat dibutuhkan oleh mereka yang menerimanya,” tutupnya. (Juned/*)