Pariaman - Pemerintah Kota Pariaman menerima 63 unit bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) usulan dari Wakil Ketua Komisi V DPR RI Fraksi PPP, Muhammad Iqbal di Balairung Walikota Pariaman, Minggu (26/3).
Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan sebelumnya ia mengadakan pertemuan dengan Muhammad Iqbal di Gedung DPR RI Jakarta untuk meminta bantuan khusus pembangunan di Kota Pariaman melalui program BSPS.
“Dalam pertemuan itu saya meminta agar Kota Pariaman mendapatkan Program BPPS dari Kementrian PUPR, dan alhamdulillah kita menerima program bedah rumah melalui usulan Bapak Iqbal," kata Genius Umar.
Tidak hanya melalui anggaran Kementerian PUPR, Genius Umar juga berinisiatif agar bantuan diterima masyarakat dengan lengkap. Caranya adalah dengan meminta OPD terkait untuk berpartisipasi aktif. Seperti Dinas Perkim LH dan Baznas yang membantu septik tank dan air bersih.
Untuk kelengkapan lainnya Genius juga menggandeng PLN dan meminta keterlibatannya dalam sambungan listrik. Diakuinya saat ini masih banyak masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah menempati rumah tidak layak huni.
"Kita akan usahakan berikan bantuan namun semua butuh proses dan bertahap. Untuk tahap awal, Kota Pariaman baru mendapatkan 63 unit dan kita akan terus usahakan untuk tahap berikutnya," kata dia.
Sementara Muhammad Iqbal mengatakan program BSPS merupakan bantuan stimulan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang rumahnya tidak layak huni.
"Bantuan BSPS bentuk nyata perhatian pemerintah dalam penyediaan rumah yang layak huni guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar lebih sehat dan aman," kata dia.
Setiap rumah yang memperoleh bantuan program BSPS mendapatkan alokasi untuk peningkatan kualitas rumah sebesar Rp20 juta per unit, yang terdiri dari Rp 17,5 juta untuk bahan material dan Rp 2,5 juta untuk upah pekerja.
"Semua dana akan masuk langsung ke rekening penerima bantuan, namun tidak bisa diuangkan tetapi hanya bisa mengambil barang di toko bangunan yang ditentukan,“ kata dia. (Dewi/OLP)