Foto: OLP
Pariaman - Muhammad Hasbi hampir dipastikan terpilih kembali sebagai Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Padangpariaman periode 2021-2026 dalam Musyarah Cabang PPP Padangpariaman ke IX yang digelar di Hotel Safari Inn, Minggu (10/10).
M. Hasbi berpidato saat pembukaan Muscab IX PPP Padangpariaman
Muscab yang hanya berlangsung tidak lebih dari 2 jam itu berhasil memilih tujuh orang anggota dewan formatur yang nantinya akan menyusun kepengurusan DPC PPP Padangpariaman.
Sekretaris DPW PPP Sumbar, Mulyadi (kanan) hadiri Muscab IX PPP Padangpariaman. Foto: OLP
Ketujuh orang annggota dewan formatur terdiri dari 1 orang dari unsur DPP yang diwakili oleh Audy Joinaldy, 1 orang unsur DPW, Firdaus Ardianto, 1 orang perwakilan DPC, Muhammad Hasbi dan empat orang perwakilan PAC: Zailius, Maskurijal, M Sawir dan Hidayat A.Pimpinan Majelis Pakar PPP Sumbar, Tri Suryadi disambut antusias saat berpidato pada pembukaan Muscab. Foto: OLP
Muscab IX PPP Padangpariaman berlangsung aman dan kondusif. Aura sejuk mulai terasa saat Muscab mulai dibuka pada pukul 10.15 Wib. Sekretaris DPW PPP Sumatra Barat, Mulyadi dan pimpinan Majelis Pakar PPP Sumatra Barat, Tri Suryadi tampak hadir saat pembukaan Muscab.
Ketua DPC PPP Padangpariaman, Muhammad Hasbi yang meraih 14 suara dari 17 PAC dalam Muscab tersebut mengingatkan kepada kader PPP Padangpariaman akan target perolehan suara 15 persen DPP PPP pada pemilu raya 2024 mendatang.
Target nasional tersebut, kata Hasbi, tidak muluk-muluk mengingat sejarah partai pernah meraih capaian suara 12 persen pada pemilu nasional. Bahkan untuk kabupaten Padangpariaman pernah meraih 35 persen suara pada pemilu era orde baru.
"Oleh sebab itu kita harus jemput bola merangkul tokoh potensial dan anak muda yang cendikiawan," kata Hasbi.
Saat ini, imbuh Hasbi, stigma PPP sebagai partai kalangan tua juga telah berubah karena mulai dari pengurus DPP, DPW dan tingkat DPC telah banyak diisi oleh kalangan milenial. Bahkan untuk susunan pengurus DPW PPP Sumbar sendiri diisi 40 persen kalangan milenial.
"Kita rangkul kalangan milenial berkualitas. PPP adalah partai yang hingga kini mempertahankan ideologi Islam yang tetap komit melindungi umat Islam," kata Hasbi.
Hasbi menekankan bagi setiap kader PPP, baik yang duduk di DPRD Padangpariaman, pengurus harian hingga ke tingkat PAC, agar terus memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sebagai partai umat, kader PPP dituntut berperilaku santun dan tidak melanggar norma agama maupun norma sosial.
"Jangan ditangan kita PPP menjadi partai nyeleneh," kata dia.
Sekretaris DPW PPP Sumbar, Mulyadi mengatakan suara PPP Padangpariaman sempat anjlok pada Pemilu 2009 dan berangsur naik sejak Pemilu 2014 dan 2019.
"Dan ini perlu diperjuangkan agar pada Pemilu 2024 PPP meraih kursi pimpinan DPRD Padangpariaman. Hal ini tentu akan terwujud jika kita kompak dan sama-sama bekerja keras," kata Mulyadi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Padangpariaman.
Terkait Muscab, imbuh Mulyadi, mekanisme PPP akan memberikan waktu selama 20 hari bagi dewan formatur untuk menyusun kepengurusan PPP Padangpariaman periode 2021-2026.
"Setelahnya tim formatur membuat berita acaranya, kemudian (pengurus yang baru dipilih) di-SK-kan," terang Ketua PPP Kota Pariaman dua periode ini.
Mengenai mekanisme formatur dalam Muscab PPP, Mulyadi menjelaskan bahwa pemilihan pengurus partai lewat formatur dianggap lebih cocok dengan semangat PPP yang mengedepankan musyawarah mufakat. Hal ini juga telah diterapkan pada Muktamar PPP awal 2021 lalu.
"Selain menghindari pertikaian antarkader, kader akan lebih fokus memilih perwakilan mereka menjadi anggota formatur sembari menitipkan aspirasinya," pungkasnya.
Pimpinan Majelis Pakar PPP Sumatra Barat, Tri Suryadi optimis PPP akan kembali menjadi partai majority di Sumatra Barat karena partai berlambang Ka'bah ini mantap secara ideologi. Selain itu, imbuh mantan calon Bupati Padangpariaman itu, kader militan PPP arus bawah tidak mudah beralih ke partai lain.
"Hal ini terlihat pada Pemilu 2019. Di beberapa daerah lain perolehan kursinya menurun, PPP Pariaman dan Padangpariaman justru meningkat, begitu juga di beberapa daerah lainnya. Secara politik, PPP adalah partai yang stabil," kata pria kelahiran 1973 yang karib disapa Wali Feri ini.
Wali Feri juga mengibaratkan politik itu ibarat bermain catur. Kader PPP yang militan di akar rumput tidak pernah mundur selangkah pun ibarat bidak dalam permainan catur. Hal tersebut karena "darah hijau" PPP sudah mengalir sejak lama bagi pendukung PPP.
"Tidak ada kata mundur bagi kader militan PPP. Oleh sebab itu saya yakin pada Pemilu 2024 PPP akan masuk dalam 2 besar perolehan kursi terbanyak di legislatif Sumbar dan akan meraih kursi pimpinan di DPRD Padangpariaman," kata mantan anggota DPRD Sumbar ini.
Untuk diketahui, PPP sendiri dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 1973. Partai ini merupakan hasil gabungan dari empat partai agama yakni Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Parmusi.
Penggabungan keempat partai keagamaan tersebut bertujuan untuk penyederhanaan sistem kepartaian di Indonesia menghadapi Pemilihan Umum pertama pada masa Orde Baru tahun 1973. (OLP)