Walikota Genius Umar saling beri cinderamata dengan Dubes UEA. Pembicaraan walikota dan dubes mengerucut terkait bidang investasi. Foto: istimewa
Pariaman - Walikota Pariaman Genius Umar jajaki peluang kerjasama investasi dengan Uni Emirat Arab (UEA) sekaligus memperkenalkan bahwa dahulunya Pariaman merupakan pusat pengembangan agama Islam di pesisir barat Sumatra.
Hal itu disampaikan Genius Umar saat berdialog dalam bahasa Inggris dengan duta besar UEA untuk Indonesia dan ASEAN, Abdula Salem Obaid al Dhaheri di kediaman Kedubes di Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Kamis (8/4).
Dalam video percakapan antara Genius dengan Kedubes yang diterima redaksi Pariamantoday, Genius memaparkan bahwa seluruh penduduk kota Pariaman penganut Islam Suni dengan prosentase 99,7 persen, sisanya beragama Nasrani yang hidup rukun.
Dan dari sejarahnya, agama Islam dikembangkan oleh ulama-ulama besar terdahulu dengan penuh perjuangan dimulai dari pesisir Pariaman dan Padangpariaman yang dibuktikan dengan berbagai catatan sejarah dan berbagai artefak.
Selain itu, Kota Pariaman - yang notabene sebagai daerah penting sejarah penyebaran agama Islam - mulai akan memiliki marking historis dengan membangun masjid megah terapung persis di bibir Pantai Pauh Barat, Pariaman Tengah.
Tapi karena keterbatasan APBD, bangunan masjid terapung - yang jika selesai akan dilengkapi replika Kabah guna manasik haji, pusat studi Islam - belum bisa diselesaikan. Pembangunan masjid terapung saat ini baru sebatas pembebasan lahan, pembangunan pondasi pipa tancap.
Sebagaimana diketahui, pemerintah UEA sangat peduli dengan pengembangan Islam di Tanah Air. Belum lama ini, tepatnya 6 Maret 2021, Pangeran UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan menghadiahi Masjid Agung Sheikh Zayed di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah. Peletakan batu pertama pun dilakukan oleh sejumlah pejabat Indonesia dan pejabat tinggi UEA di kota yang dipimpin putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Pemerintah UEA mengucurkan dana sebesar USD20 juta atau hampir Rp300 miliar untuk pembangunan masjid tersebut hingga selesai yang jika selesai mampu menampung 10.000 jamaah. Masjid itu merupakan replika Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi yang mampu menampung 40.000 jamaah senilai Rp 8 triliun.
Selain itu, Genius juga memaparkan potensi wisata yang dimiliki Pariaman dan saat ini sedang berkembang pesat di Sumatra Barat. Sedangkan kehidupan masyarakat Pariaman diwarnai dengan budaya Islam dan oleh karena itu konsep wisata Pariaman lebih menyasar wisata keluarga, edukasi dan religi. Konsep wisata liberal sengaja dijauhi demi melindungi masyarakat Pariaman dari efek negatif yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Dari video percakapan Genius Umar dengan Dubes UEA, terlihat Abdulla Salem Obaid al Dhaheri mendengarnya dengan saksama dan menyambut baik kedatangan Genius Umar di kediamannya itu. Hal tersebut bisa terbaca dari bahasa tubuhnya.
Kepada Genius, Dubes mengatakan hubungan bilateral UEA dan Indonesia terjalin dengan baik hingga saat ini dan antara kedua kepala negara juga sudah saling mengunjungi negara masing-masing pada 2019 dan 2020 lalu.
Karena Pariaman adalah bagian dari Indonesia, kata Dubes, juga akan menjadi perhatian bagi UEA. Dubes bahkan berjanji akan menyampaikan usulan Genius kepada pemerintahnya dan berharap bisa diwujudkan. (OLP)
Tag Terpopuler
› dubes-UEA
› pariaman
› pariwisata
Peluang investasi UEA di Pariaman memungkinkan pembangunan Masjid Terapung dari hibah
Peluang investasi UEA di Pariaman memungkinkan pembangunan Masjid Terapung dari hibah
Redaksi
9 April 2021 | 9.4.21 WIB
Last Updated
2021-04-09T05:16:50Z