Kasus Rabies Jauh Berkurang Karena UPTD Puskeswan Pariaman Lakukan Vaksinasi dari Rumah ke Rumah

Premium By Raushan Design With Shroff Templates

Kepala UPTD Puskeswan Pariaman mengatakan di kantornya tetap melayani vaksinasi rabies meski terus melakukan vaksinasi jemput bola dari rumah ke rumah. Foto: OLP

Pariaman - Vaksinasi terhadap hewan peliharaan sangat penting dilakukan oleh pemiliknya agar hewan tersebut terbebas dari inveksi virus rabies yang bisa menular ke sesama hewan dan manusia. Jika menginveksi manusia, virus rabies kategori virus membahayakan yang perlu ditangani secepatnya.

"Jika menginveksi manusia kita berikan vaksin. Jika terkena gigitan hewan diharapkan cepat lakukan vaksin. Jangan tunggu, apakah itu hewan positif rabies atau tidak," kata Kepala UPTD Puskeswan dan Inseminasi Buatan Kota Pariaman, Dahlia di Pariaman, Selasa (26/1).

Dahlia mengatakan saat ini banyak warga Pariaman memelihara hewan. Di antaranya anjing untuk berburu dan jaga rumah, kucing dari berbagai jenis, kera dan beruk untuk memanjat kelapa.

Hewan peliharaan tersebut, sambung Dahlia berpotensi menularkan virus rabies. Baik kepada sesama hewan melalui gigitan maupun kepada manusia.

"Untuk itu segera lakukan vaksin rabies dimulai dari umur tiga bulan dan selanjutnya sekali 6 bulan atau satu tahun sekali," sambung Dahlia.

Di UPTD Puskeswan dan Inseminasi Buatan sendiri, juga menurunkan petugas lapangan yang akan melakukan vaksinasi rabies langsung ke rumah-rumah warga Pariaman.

"Juga bisa datang ke kantor UPTD. Kita siap lakukan vaksinasi tanpa dipungut biaya," kata Dahlia.

Dari data yang dikumpulkan wartawan, kasus gigitan hewan positif rabies, jauh berkurang dari tahun ke tahunnya karena pihak UPTD Puskeswan gencar turun ke lapangan.

Hingga saat ini, penularan virus rabies di kota Pariaman sudah terkontrol. Pada 2020 lalu dari 92 kasus gigitan, hanya 2 kasus gigitan positif rabies ke manusia dan sudah disembuhkan. Sedangkan pada 2021 ini belum ditemukan kasus gigitan hewan ke manusia yang positif rabies. (OLP)