Balai Basuo - Kepupuleran Youtuber asal Balai Basuo, Nagari Kapalo Koto, Padangpariaman, Irma Yona, telah lama mendunia. Beberapa lagu yang ia cover di kanal YouTube pribadinya "Yona Irma" bahkan telah ditonton jutaan kali.
Yona Irma dalam sebuah sesi foto. Foto: koleksi pribadi Yona Irma |
Lagu berjudul
"Arek Arek Lungga Cover Dendang Minang Remix" oleh Yona Irma, telah
ditonton lebih dari 2,8 juta pasang mata di berbagai belahan dunia.
Performa Yona menyanyikan lagu tersebut bisa Anda saksikan dalam
postingan ini. Anda akan kagum.
Yona
Irma dikarunia bakat menyanyi secara alami. Ia tidak datang tiba-tiba.
Gadis lajang kelahiran 24 April 1995 ini sebelumnya juga telah menjuarai
berbagai festival lagu minang. Di antaranya festival lagu minang yang
diadakan oleh artis minang legendaris Elly Kasim di Tiku Kabupaten Agam,
festival lagu minang dalam rangka HUT Kota Pariaman dan berbagai
festival lagu minang lainnya.
Lulusan SMA Nan Sabaris 2011
berparas cantik yang memiliki teknik vokal "memukau" ini, mengkhusukan
diri menyanyikan lagu pop minang dan berjanji tidak akan beralih ke
genre lain karena ia ingin mempopulerkan genre tersebut bagi kalangan
milenial.
"Sebelumnya lagu minang hanya disukai oleh emak-emak,
orang dewasa, kakek-nenek, dan dianggap tidak diterima kaum milenial.
Kini insya Allah subscribe Yona di YouTube mayoritas kalangan milenial
yang menandakan lagu pop minang mulai diminati semua kalangan," kata
Yona saat ditemui di Pakandangan, Kamis (3/12).
Perempuan
berhijab ini awal kenal YouTube karena menyalurkan hobi bernyanyi saja.
Sebelum membuat kanal YouTube pribadi pada 4 April 2020 lalu, lagu-lagu
yang ia nyanyikan telah sering direkam dan diposting oleh akun YouTube
teman-temannya.
"Karena mendapat sambutan baik Yona berpikir
kenapa tak bikin akun YouTube sendiri. Yona bikin YouTube bulan April
lalu dan kini telah memiliki 46 ribu lebih subscriber," imbuh Yona.
Kesuksesan
Yona mengelola YouTube berbuah manis. Tiap bulan ia menerima
penghasilan dari Adsense tidak kurang dari Rp 5 juta per bulan. Selain
mengcover lagu minang untuk YouTube, Yona juga kerap menerima job
rekaman dan menyanyi di orgen tunggal - dengan honor lebih dari cukup.
Saat
ini Yona ingin fokus di dunia YouTuber dan akan membangun sebuah studio
sendiri untuk konten YouTube-nya. Ia ingin membeli perangkat sound dari
penghasilan pribadinya.
"Sebagian sudah ada dan nantinya akan dilengkapi (studio beserta sound yang pro)," ungkapnya.
Seagai
generasi muda Padangpariaman, Yona juga ingin menginspirasi kalangan
milenial agar mecintai musik daerah sendiri. Mencintai budaya dan
tradisi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman.
Sementara
itu pengamat industri kreatif Padangpariaman, Muhammad Hasbi
mengatakan, Yona Irma selain idola bagi kalangan milenial dan
penggemarnya, sekaligus cerminan Revolusi Industri 4.0 yang secara alami
teraplikasikan.
"Yona lahir dan dibesarkan oleh kemampuannya dan
disambut era revolusi teknologi terbuka. Nilai lebih yang ada pada
dirinya secara otomatis disedot dan ditempatkan di tempat yang
seharusnya (kepopuleran) yang dulunya mesti digapai dengan susah payah.
Revolusi industri 4.0 nyata terlihat," kata Hasbi.
Menurut Hasbi,
saat ini siapapun bisa sukses jadi YouTuber asalkan mengasah kemampuan
dan kratif serta sungguh-sungguh. Kemajuan zaman dengan berbagai
kemajuan teknologi media, memberi kesempatan pada siapa saja untuk
sukses.
"Orang seperti Yona Irma produk kemajuan teknologi. Ia
maju dan berkembang atas kemampuannya sendiri. Jika dulu untuk menjadi
penyanyi butuh banyak usaha dan pengorbanan karena mininimnya sarana dan
oligarki industri musik, kini peluang itu terbuka lebar bagi siapa
saja," sambung Hasbi.
Bagaimana Pemerintah Menyikapi Fenomena ini?
Hasbi
berpendapat untuk membangkitkan sektor industri kreatif dibutuhkan
pemimpin yang berpikiran terbuka dan bisa menerima kemajuan zaman.
Pemerintah dalam hal ini kepala daerah, mesti melihat semua peluang
untuk menumbuhkembangkan bakat generasi muda di dunia industri kreatif.
Di
balik itu, kata Hasbi, industri kreatif lekat dengan otodidak dan
bakat. Banyak para YouTuber sukses tanpa ada pembimbing maupun mentor.
Ia berkembang sendiri dengan belajar otodidak dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi.
Yang terbaik dilakukan pemerintah
adalah menyediakan sarana dan prasarana bagi generasi muda untuk
berkreasi dan mengembangkan bakat mereka.
"Yang terbaik dilakukan
pemerintah adalah memberikan wadah dan ruang generasi muda berkembang.
Menyediakan sarana dan prasarana untuk mereka berkreasi," kata pria yang
juga ketua Partai PPP Padangpariaman itu.
Di samping itu
pemerintah juga lebih sering mengadakan iven yang menyasar penggalian
bakat. Seperti festival lagu, memainkan musik, tari, keterampilan
melukis, menggambar, olahraga dan lainnya.
"Cari tahu cara agar generasi muda lebih cepat menemukan bakat yang ada pada dirinya," tandas Hasbi. (Oyong Liza Piliang)