Walikota Genius Umar bersama Direktur Operasional Bank Nagari Sumbar, Syafrizalluncurkan kawasan kuliner Talao Pauah dengan bantuan 10 kios sebagai tahap awal. Foto: Erwin
Pariaman - Hari pertama ngantor selepas masa cuti kampanye, Walikota Pariaman Genius Umar luncurkan kawasan kuliner di objek wisata Talao Pauah Pariaman, Senin (7/11).
Kawasan kuliner berupa kios sebanyak 10 unit senilai Rp 120 juta ini merupakan bantuan dari Bank Nagari Sumatra Barat kepada Pemko Pariaman untuk mendukung program pariwisata pemerintahan Genius Umar-Mardison Mahyuddin.
"Objek wisata Talao Pauah merupakan pilot project wisata di Sumatra Barat yang mengalami perkembangan luar biasa sejak pertama kali diluncurkan," ungkap Genius Umar di Desa Pauah Barat, Senin (7/11).
Senada dengan berkembangnya kawasan Talao Pauah, dibuktikan juga dengan pertumbuhan ekonomi sektoral bagi masyarakat setempat yang umumnya para nelayan.
Jika biasanya nelayan tidak melaut saat cuaca buruk, dengan majunya perkembangan objek wisata Talao Pauah, keluarga nelayan tidak lagi mengeluh. Karena, hampir seluruh istri nelayan yang ada di Pasir Pauh berjualan di sepanjang objek wisata.
"Bahkan membuka usaha warung, cafe. Pemuda juga terayomi. Mereka bisa jaga parkir dan hasilnya mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Fakta itu nyata, karena itu saya berpendapat sektor pariwisata memiliki daya ungkit sangat kuat membangkitkan sektor-sektor lainnya," imbuh Doktor Ilmu Kebijakan Publik lulusan IPB ini.
Pria kelahiran 1972 itu ke depannya juga berencana akan meningkatkan sumber daya manusia pelaku wisata area Talao Pauah dengan sistim digitalisasi.
"Kita juga akan jalin kerjasama dengan Bank Nagari. Kita upayakan ke depannya menerapkan transaksi digital," sambung lulusan STPDN itu.
Talao Pauah Potensi yang Dulunya Terlantar
Genius meminta kepada pelaku wisata dan pengunjung agar bersama-sama menjaga area wisata tetap bersih dan asri. Soal kebersihan, Genius bahkan sering mencontohkan sendiri dengan melakukan gotong-royong bersama guna menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan kebersihan.
Area wisata Talao Pauah dibuka sebelum pandemi Covid-19 melanda sampai ke Pariaman. Beberapa menteri dan pejabat tinggi negara telah berkunjung ke sana dan "menaruh harapan positif" akan progres kemajuannya.
Talao Pauah sendiri terbentuk oleh proses alam selama ratusan tahun lalu. Baru pada pemerintahan Genius Umar kawasan - indah namun terlantar - itu dilirik dan dikembangkan. Sejak dulu, berbagai pihak mencoba mengembangkan kawasan Talao Pauah. Di era pemerintahan Anas Malik, melalui Dansek Pauah, kawasan itu dijadikan kolam ikan yang hasilnya untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan masjid.
Selepas kepemimpinan Anas Malik, kawasan itu dibiarkan begitu saja sehingga terjadi penumpukan sendimen di dasar talao yang menyebabkan seluruh ikan mati. Hampir separuh area Talao Pauah juga tertutup enceng gondok yang menyebabkan airnya langsung kering. Setelahnya penduduk setempat membangun rumah di atas Talao yang "telah dibunuh enceng gondok" tersebut.
Pada suatu kesempatan, Genius Umar pernah mengatakan niat itu telah lama ia pendam karena sejak kecil ia sering bermain di kawasan tersebut - karena Genius Umar juga berasal dari Desa "Pauah lamo" sebelum dimekarkan menjadi dua desa - Pauah Barat dan Pauah Timur.
"Waktu kecil saya sering mandi laut berseluncur papan di Pasir Pauah, menyeberang di pematang Talao Pauah. Dari dulu saya berpikir kawasan ini sangat potensial digarap jadi objek wisata. Kita cari dananya ke pusat dan kita bangun seindah mungkin," demikian kata Genius pada 2016 saat ia masih menjabat wakil walikota Pariaman.
Baru setahun menjabat walikota Pariaman pada 2018, dana pusat yang ia "mimpikan" dulu, terkucur. Kawasan Talao Pauah yang saat ini menjadi "anak emasnya Genius" salah satu lokasi terpavorit bagi wisatawan dan menjadi ikon baru bagi kota Pariaman setelah Pulau Angsoduo, Pantai Gandoriah dan Pantai Kata. (Erwin/OLP)