Pariaman - Jika selama ini masyarakat luas lebih mengenal beras dengan brand "Bareh Solok", Pariaman juga punya brand "Bareh Lamak" yang diproduksi oleh Unit Usaha Koperasi Pariaman Agro Mandiri di Desa Kampung Apar, Pariaman Selatan.
Bareh Lamak adalah produk asli hasil panen padi seluruh anggota koperasi dan sebagian lagi dari membeli hasil panen padi petani lainnya yang ada di kota Pariaman yang ditampung oleh Unit Usaha Koperasi Agro Mandiri Pariaman.
Brand Bareh Lamak digagas oleh Jupriman, pemuda Desaampung Apar yang juga aktif dalam berbagai organisasi di kota Pariaman. Jupriman dikenal aktif dalam setiap kegiatan kepemudaan, baik di Desa Kampung Apar maupun di Kota Pariaman.
Jupriman mengatakan, pembentukan Unit Usaha Koperasi Pariaman Agro Mandiri sebagai upaya peningkatan pendapatan bagi petani. Dengan adanya koperasi, kendala petani dalam penyediaan modal, pengadaan sarana produksi, ketersediaan pupuk hingga penjualan hasil akan dicarikan jalan keluarnya di koperasi.
Selama ini, kata Jupriman, petani sering mengakses modal melalui pengusaha penggiling padi, pedagang sarana produksi, atau petani kaya pemilik modal. Keterikatan petani dengan penyedia modal berlanjut terus sampai pada penjualan hasil panen, dimana hutang dibayar dengan hasil padi.
"Berlatar belakang itulah kami menggagas untuk membuat koperasi bagi petani padi yang ada di Kota Pariaman," ujarnya di Pariaman, Selasa (10/11).
Bila diperhitungkan, harga pupuk lebih tinggi dan harga padi lebih rendah dari harga pasar lokal. Sistem yang menyulitkan petani ini berakibat tingginya biaya modal yang dibayar oleh petani.
"Keberadaan koperasi membantu petani dalam penyediaan modal dengan biaya rendah sehingga kita bisa menjual beras ke masyarakat dengan harga tinggi, tanpa ada perantara lagi. Hal ini juga saya rasakan sendiri karena kami berasal dari keluarga petani," ungkapnya.
Dengan berkoperasi, menurut Jupriman, rantai distribusi bisa dipangkas sehingga harga padi di tingkat petani bisa meningkat. Koperasi juga bisa melakukan pengadaan pupuk bagi petani serta melakukan pemasaran produk yang dihasilkan.
"Apalagi jika yang dibentuk adalah koperasi produksi. Kami mengutamakan kualitas padi yang diproduksi agar memiliki nilai tinggi," sambungnya.
Brand Bareh Lamak sendiri baru diluncurkan pada Oktober 2020 lalu. Sedangkan unit koperasi dibentuk sejak 2019 dengan jumlah seluruh sawah para anggota koperasi mencapai 7 hektare.
Jupriman menjamin kualitas Bareh Lamak sesuai dengan namanya yang berarti enak. Ia menjamin kualitas Bareh Lamak tidak kalah dengan brand-brand yang sudah memiliki nama besar sebelumnya. (Juned/OLP)