Paritmalintang - Pj Bupati Padangpariaman Adib Alfikri meminta jajaran Satuan Tugas Covid-19 merumuskan strategi agar masyarakat Padangpariaman mematuhi protokol Covid-19 guna menghindari terjadinya kalster baru.
Adib menilai budaya masyarakat Padangpariaman terlihat acuh akan bahaya Covid-19 sehingga membuat pihaknya perlu memikirkan cara yang tepat agar masyarakat lebih disiplin menjalani protokol Covid-19.
"Kita tidak bisa tinggal diam akan fenomena tersebut. Harus ada langkah dan strategi untuk mengatasinya," kata Adib Alfikri saat memimpin rapat koordinasi dengan jajaran Satgas Covid-19 Padangpariaman.
Budaya masyarakat yang apatis pada Covid-19 adalah potensi terjadinya kalster bila ada pesta pernikahan atau baralaek gadang dan acara keramaian lainnya seperti ritual Basyafa beberapa hari lalu.
"Nanti ada program kerja dari Satuan Tugas Covid-19 yang terhimpun dari berbagai bidang, masing-masing kordinator harus memaparkan apa saja kerjaanya, dan juga ada timeline agar beberapa uraian kerja dapat dijalankan dengan baik dan tidak perlu lagi adanya perintah," imbuhnya.
Beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh Satgas Covid-19 terhadap masyarakat yang masih susah diatur mematuhi protokol kesehatan, imbuhnya, mengakibatkan sulitnya mengembalikan Kabupaten Padangpariaman menjadi zona hijau.
Adib mengatakan hingga saat ini ada 55 pasien Covid-19 dirawat di RSUD Padangpariaman. Setiap korban meninggak akibat Covid-19, masyarakat selalu berikan pandangan negatif terhadap ruang isolasi di RSUD.
"Pihak korban selalu memberikan pandangan negatif terhadap ruang isolasi bahkan membawa kabur paksa korban yang meninggal agar bisa dikuburkan dengan cara biasa," tuturnya.
Oleh karena itu Adib Alfikri berharap agar Satgas Covid-19 Padangpariaman saling bekerja sama dengan instansi lain dalam penanggulangan Covid-19 sekaligus berinvestasi amal memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Padangpariaman. (Tim)