Paritmalintang - Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah kabupaten Padangpariaman 2020-2040 baru saja disahkan oleh DPRD Padangpariaman.
"Perda ini sangat dinantikan sebagai landasan hukum bagi program pengembangan Padangpariaman di masa mendatang," kata Ali Mukhni di Padangpariaman, Rabu (9/9).
Perda RTRW, kata Ali Mukhni, sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Acuan dalam pemanfaatan ruang, acuan lokasi investasi, pedoman tata ruang kawasan strategis dan acuan dalam administrasi pertanahan.
“Dalam 10 tahun terakhir, pembangunan di Padangpariaman melaju pesat. Perda RTRW yang baru disahkan disesuaikan perkembangan zaman dan sesuai dengan potensi wilayah, tentu tujuannya meningkatkan PAD,” sambung bakal calon wagub Sumbar itu.
Bupati dua periode ini mengisahkan bagaimana beratnya membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru pasca gempa 2009 lalu yang memporakporandakan Sumbar.
Dengan dukungan masyarakat ranah dan rantau dan didukung kondisi geografis yang strategis yang berada di posisi silang Sumatera Barat, sebut Ali Mukhni menjadikan Kabupaten Padangpariaman punya potensi lebih.
"Berkat usaha dan dukungan masyarakat ranah dan rantau, pembangunan di Padangpariaman menjadi pesat. Banyak proyek strategis nasional berada di Padangpariaman," imbuhnya.
Ali Mukhni mengatakan, seorang pemimpin mesti mampu melobi ke sumbu anggaran yakni di pemerintahan pusat. Karena jika mengandalkan APBD Padangpariaman saja, dibutuhkan puluhan tahun lagi dari sekarang agar apa yang sudah terwujud saat ini bisa dibangun.
"Dengan mega proyek emerintah pusat menjadikan Padangpariaman pintu gerbang investasi dan membangkitkan ekonomi sektor riil. Terdapat cluster-cluster pusat pertumbuhan ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran," sambungnya.
Pada 2019, kata Ali Mukhni, Padangpariaman sebagai daerah pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumbar, yakni mencapai 6,42 persen.
Artinya, kata dia, kerja keras dirinya menggaet dana pusat sebanyak-banyaknya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan oleh daerah.
Di masa kepemimpinannya Terminal II Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dikembangkan sebagai sebagai pintu masuknya wisatawan dalam dan luar negeri yang datang ke Sumbar.
"Dampaknya akan tumbuh hotel atau penginapan, restoran, toko souvenir dan oleh-oleh di sekitar bandara," kata dia.
Kemudian dengan dibangunnya Politeknik Pelayaran Sumbar di Tiram Ulakan Tapakis yang dulunya hanya tanah terlantar namun disulap menjadi bangunan megah yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
"Sekarang banyak tumbuh minimarket, laundry, kontrakan dan sebagainya.
Dulu nilai tanah hanya Rp 30 ribu, sekarang 300 ribu saja tidak ada yang mau jual. Dulu banyak yang nganggur, kini dah jadi sekuriti atau petugas kebersihan,” kata alumni Lemhanas 2012 itu.
Selanjutnya pembangunan Asrama Haji. Tahap awal dana yang dikucurkan untuk pembangunan tersebut sudah lebih Rp 100 miliar. Bangunan yang berjarak 5 kilometer dari BIM tersebut akan melayani tiga provinsi yaitu Sumbar, Jambi dan Bengkulu.
Ali Mukhni menyakini operasional asrama haji akan menyerap tenaga kerja dan tentunya tumbuhnya sektor UMKM untuk kebutuhan jamaah haji.
Kemudian Stadion Utama di Lubuk ALung yang saat ini sedang dibangun. Stadion sebagai lokasi pembukaan MTQ Nasional 2020 ini diproyeksikan tuntas bulan November nanti.
"Konektifitas akses jalan Duku-Sicincin sudah dibenahi. Pastinya sepanjang jalan tersebut akan tumbuh usaha baru seperti SPBU, bengkel, restoran, penginapan dan lainnya," tuturnya.
Kemudian progres pembangunan Kawasan Pendidikan Terpadu Tarok City. Luas lahan 697 hektare di lokasi tersebut diperuntukan untuk kampus, Diklat dan rumah sakit vertikal.
"Kita sudah membuka jalan selebar 75 meter dan panjang 3 km serta gerbang yang megah. Masa depan ekonomi Sumbar ke depan insya Allah berada di Padangpariaman," tandasnya. (Tim)