Foto: istimewa |
Penghulu Nagari Sungai Sariak, A. Datuak Alat Cumano mengatakan, mairik tonggak di Surau Manggih tersebut adalah metode struktur konstruksi maupun
arsitektur bangunan yang merupakan tradisi di Sungai Sariak.
"Tonggak macu harus dipilih dengan berbagai ritual serta harus ditarik dengan bergotong royong," kata dia di Sungai Sariak, Minggu (16/8).
Hal yang sama juga dikatakan oleh ketua kerapatan adat nagari (KAN) Sungai Sariak, A. Datuak Rangkayo Pandak. Selain itu, menurut dia, tradisi tersebut juga membawa semangat positif kegotongroyongan masyarakat di Sungai Sariak.
"Semangat gotong royong ini harus dilestarikan karena membangun dan memakmurkan surau dan masjid adalah tanggung jawab bersama," ungkapnya didampingi tokoh pemuda Sungai Sariak, Anton Wira Tanjung.
Tradisi mairik tonggak masih lestari di tengah pandemi Covid-19. Ratusan masyarakat tampak menyatu menyumbangkan tenaganya menghela sebuah sebatang pohon yang akan dijadikan tonggak macu untuk Surau Manggih di Nagari Lareh Nan Panjang.
Walinagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, Agus Salim Rasyid menyebut sekitar seribu warga ikut serta dalam acara tersebut.
"Kita berharap tradisi "Mairik Macu" tetap lestari dan berlangsung sampai dunia kiamat," kata Agus Salim Rasyid. (Tim/OLP)