Foto kolase Cokelat Malibou. Foto: istimewa |
Karena merupakan salah satu produk IKM uggulan daerah maka juga sering disemboyankan dengan “Ingat Cokelat Malibou, Ingat Padangpariaman.
"Kenapa dikatakan demikian, karena produk cokelat Malibou sudah teruji kemurniannya, cita rasa yang khas serta khasiatnya untuk kesehatan konsumen," ujar Kepala Dinas PMPTP Padangpariaman, Rudi Rilis di Pariaman, Senin (10/8).
Cokelat Malibou, kata Rudi berasal dari biji kakao yang tumbuh di perkebunan asli Padangpariaman yang merupakan daerah penghasil kakao terbaik dan nomor dua terbesar di Sumatra Barat.
"Kebun kakao di Padangpariaman seluas 100 hektare dengan rata - rata produksi biji kakao hingga 1.000 ton per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa industri cokelat Padangpariaman sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir," sambungnya.
Pabrik cokelat Malibou sendiri, imbuh Rudi, saat ini berlokasi di Anai Resort di Nagari Guguak Kecamatan 2x11 Kayu tanam yang dibangun oleh Pemkab Padangpariaman untuk meningkatkan mutu dan nilai produksi olahan cokelat yang sudah dilakukan sebelumnya dengan harapan menjadikan Kabupaten Padangpariaman sebagai salah satu penghasil olahan cokelat terbesar dan terkenal di Provinsi Sumatera Barat.
Jenis produk cokelat Malibou yang diproduksi saat ini, terang Rudi, di antaranya adalah bubuk cokelat murni, bubuk cokelat 3 in 1, cokelat batang, pralin atau permen cokelat, biji kakao murni dan masker cokelat.
Semua produk cokelat tersebut diolah langsung oleh pabrik mulai dari biji kakao menjadi berbagai produk olahan cokelat terbaik dengan dukungan mesin dan peralatan produksi yang cukup memadai di antaranya adalah mesin roater cooller, mesin pemisah kulit, mesin crusher (pasta kasar), mesin ball mill (pasta halus), mesin storage tank, mesin cocoa powder (bubuk), mesin cocoa butter press (press lemak), mesin packaging dan peralatan pendukung lainnya.
Kemurnian dan kelebihan produk cokelat Malibou adalah pengolahannya menggunakan biji kakao fermented dan pilihan yang berasal dari kebun kakao kelompok tani di Kabupaten Padangpariaman.
Selain itu, sebelum dilakukannya proses pengolahan biji, terlebih dahulu dilakukan pemilihan (sortasi) biji kakao yang akan digunakan untuk proses produksi dengan tujuan untuk mendapatkan mutu dan cita rasa cokelat yang baik dan berkualitas.
Sedangkan pelaku IKM Cokelat Malibou, CV. Nauli Perdana yang dipimpin oleh Hajah Usnaiti, imbuh Rudi, dinilai sangat mampu dalam mengembangkan produksi olahan cokelat, baik dari segi mutu cokelat, jumlah produksi, kualitas dan tampilan kemasan serta dalam usaha pemasaran produk di pasaran.
"Selanjutnya IKM Cokelat Malibou juga telah meningkatkan pemanfaatan mesin dan peralatan melalui penyediaan mesin pendukung yang dibutuhkan di antaranya mesin ribbon mixer dan mesin sachet," tutur lulusan STPDN itu.
Untuk meningkatkan jaminan mutu atas produk cokelat Malibou, lanjut Rudi, pemerintah daerah melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perinduistrian (DPMPTP) Padangpariaman bersama dengan Dinas Perisdustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Barat sudah memfasilitasi IKM CV. Nauli Perdana untuk mendapatkan labelisasi hahal produk dan sertifikat SNI untuk produk bubuk cokelat Malibou.
"Sehingga saat ini semua produk cokelat Malibou yang dipasarkan sudah memiliki sertifikat halal dan untuk bubuk cokelat malibou sendiri juga sudah memiliki sertifikat SN," kata Rudi.
Pimpinan IKM CV. Nauli Perdana, Hajah Usnaiti, menyebut total kapasitas produksi rata rata cokelat Malibou hingga 24 ton per tahun.
"Yang mancakup untuk pemasaran dalam daerah dan luar daerah Provinsi Sumatera Barat. Untuk pemasaran dalam daerah, produk kita sudah dipasarkan hampir di seluruh minimarket yang ada di kabupaten/kota," kata dia.
Sedangkan untuk luar Provinsi Sumatera Barat, produk Cokelat Malibou, sambung Hajah Usnaiti, sudah dipasarkan juga di beberapa kota, di antaranya adalah daerah kota Jakarta, Bekasi dan Medan. IKM CV. Nauli Perdana juga memiliki galeri pemasaran sendiri yang berlokasi di Anai Resort, berdekatan dengan lokasi pabrik Cokelat Malibou.
Saat ini, sambung dia, pabrik Cokelat Malibou, sudah banyak mendapatkan kunjungan dari beberapa tamu dari dalam daerah dan tamu dari luar daerah, bahkan dari luar negeri. Hampir semua pengunjung yang telah mencicipi cokelat Malibou mengagumi dan menikmati kemurnian cita rasa Cokelat Malibou.
"Bahkan pejabat negara dan pejabat tinggi pusat yang datang ke daerah, selalu menyempatkan diri singgah ke pabrik dan galeri Cokelat Malibou di Anai Resort Kayu Tanam," pungkas Hajah Usnaiti. (Tim)