Nagari Koto Baru memiliki luas sekitar 8,41 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 1.958 jiwa, terdiri dari 931 laki-laki dan 1.027 perempuan.
Sejak 2018 nagari itu dipimpin Zul Hendra Yani sudah memiliki perkembangan baik di bidang administrasi maupun pariwisata dan ekonomi.
Nagari Koto Baru memiliki empat korong yakni korong Kapuah, Solok Pintu Gabang, Kampuang Cubadak, dan Tungka Kampuang Panyalai yang berbatasan dengan Batu Kalang di sebelah utara, sebelah selatan dengan Sungai Sariak.
Sementara sebelah timur berbatasan dengan Sungai Durian dan sebelah barat berbatasan dengan Koto Dalam.
Nagari Koto Baru memiliki perkebunan kelapa seluas 10 hektare serta memiliki bibit unggul yang menjadikan Nagari Koto Baru sebagai NMKel.
"Kelapa yang dihasilkan dari perkebunan kita telah diolah menjadi beberapa produk berbahan dasar kelapa. Kelapa dijuluki pohon kehidupan karena setiap bagiannya bisa dimanfaatkan. Seperti sabutnya diolah menjadi keset, sapu, matras, dan bahan pembuat spring bed. Tempurung kelapa dimanfaatkan menjadi charcoal, asap cair, carbon aktif dan kerajinan tangan," ungkap Walinagari Koto Baru, Zul Hendra Yani di Padang Sago, Rabu (5/8).
Sedangkan daging buah, sambung pria 51 tahun itu, dijadikan kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan kelapa parutan kering, virgin coconut oil (VCO), dan sabun kecantikan. Sedangkan air kelapa dapat diolah menjadi cuka dan nata de coco.
Nagari model ini memiliki kebun sumber benih kelapa yaitu Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan penangkaran bibit kelapa yang telah menghasilkan produk-produk olahan kelapa.
Aktor paling berperan dalam kegiatan ini adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang diberi nama Berkah Bersama yang terdiri dari 11 kelompok tani (Keltan) dan telah menghasilkan beberapa produk berbahan dasar kelapa.
Pria yang pernah berprofesi sebagai wartawan ini juga mengatakan selain membaur di berbagai kerajinan dari limbah kelapa, Gapoktan Berkah Bersama juga telah mengasilkan produk kesehatan berbahan dasar kelapa di antaranya minyak VCO yang dibuat tanpa pemanasan.
"Berguna untuk menjaga kesehatan tubuh selain itu ada juga produk sabun kecantikan VCO. Gapoktan ini juga menyediakan produk asap cair tempurung kelapa yang dihasilkan melalui proses kondensasi dan pirolisis tempurung kelapa yang diproduksi langsung di rumah VCO Gapoktan Berkah Bersama," terangnya.
Kelapa di Nagari Koto Baru merupakan kelapa unggulan di Indonesia maka tidak heran jika pasarannya sudah melintasi pulau di Tanah Air.
Saat ini Gapotan Berkah Bersama tengah mengupayakan sertifikat agar kelapa Nagari Koto Baru go internasional.
Selain menjadi Nagari Model Kelapa, Koto Baru juga memiliki destinasi wisata Jembatan Lubuak Tano yang nantinya akan dikelola langsung oleh BUMNag Kobar Mandiri yang didorong oleh pemerintah nagari untuk mengelola menjadi sebuah tempat wisata yang disiapkan sebagai penambah pendapatan untuk nagari.
“BUMNag Kobar Mandiri didirikan dua tahun lalu. Saat ini telah mengelola usaha berupa usaha makanan dan barang pertanian yang dibutuhkan oleh para petani Nagari Koto Baru seperti pupuk dan pestisisdanya," katadia.
Nagari memilih menjual produk pertanian karena sebagian besar masyarakat di Koto Baru berprofesi petani dan banyak megelola lahan pertanian.
"Untuk mempermudah masyaraktat mendapatkan pupuk dan kebutuhan lainnya maka kami memililih menyediakan barang tersebut di BUMNag Kobar Mandir,” tutup suami Nurjaya ini.
Nagari Koto Baru saat ni memang dikenal sebaga nagari progresif dengan sejumlah produk unggulan berbahan dasar kelapa yang diolah jadi roduk kerajinan, produk kecantikan serta kesehatan. (Tim)