Afdal Bustami |
Ia dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil pemeriksaan sampel swabnya yang dirilis pada Selasa (25/8) yang lalu.
Kini, polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) tersebut, tengah menjalani karantina di Pusdiklat Baso, Kabupaten Agam.
Afdal dan personil Polres Pariaman lainnya menjalan karantina sejak Rabu, (26/8). Hari ini, merupakan hari ketiga masa karantina yang dijalani.
Tidak menakutkan seperti yang ia bayangkan, karantina malah terasa menyenangkan. Hanya saja, terbatas jarak dan ruang sehingga rindu terasa mengekang.
Orang Tanpa Gejala (OTG)
Afdal mengisahkan awal - awalnya menjalani karantina, mulai berangkat dari Polres Pariaman, hingga saat ini.
Setelah berkumpul di Mapolres Pariaman pada Rabu pagi, ia bersama puluhan personel lain yang juga terpapar Corona bertolak ke Pusdiklat Baso, Kabupaten Agam. Setelah registrasi dan pemeriksaan, ia langsung memasuki kamar asrama.
"Kabar saya Alhamdulilah baik, tidak ada kendala yang berartilah," kata Afdal melalui perpesanan elektronik dengan pariamantoday.com, Jumat (28/8).
Diketahui Aipda Afdal merupakan suspek Corona tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG). Ia diduga kuat terpapar dari personel Polres Pariaman lain yang lebih awal terkonfirmasi positif Corona.
Afdal mengaku sebelum dinyatakan positif Corona, ia nyaris tidak merasakan gejala yang berarti. Hanya saja, beberapa waktu sebelum menjalani swab, ia merasakan pernafasannya sedikit berat.
Gelaja ringan itu dirasakannya setelah kontak dengan kawan satu kantor yang lebih awal dinyatakan positif Corona.
"Sebelum tes swab memang pernafasan saya agak sedikit berat, tapi tidak begitu menganggu. Itu mulai terasa setelah kontak dengan kawan yang lebih awal terkonfirmasi positif. Waktu itu saya ada urusan kantor," katanya.
Karantina Tidak Menakutkan Seperti Dibayangkan
Afdal menduga karantina merupakan masa menakutkan. Di dalam benaknnya, karantina lebih berat dibandingkan masa pendidikan bintara sebelum ia resmi menjadi polisi.
Namun anggapan itu tertepis setelah menjalani karantina. Fasilitas asrama karantina yang mendukung, dan rangkaian karantina membuat dirinya lebih disiplin dan teratur menjaga kesehatan
Diceritakannya, dirinya menempati kamar ukuran sedang. Ia menempatinya seorang diri, karena kamar tersebut memang untuk kapasitas satu orang.
Sedangkan di kamar lain personel Polres Pariaman lainnya menempati kamar satu berdua, tergantung ukuran kamar.
Kamar asrama tersebut dilengkapi jendela kaca dan ventilasi, sehingga sirkulasi udara yang sejuk dan cahaya matahari masuk ke kamar.
"Kamarnya lapanglah, sirkulasi udara dan cahayanya bagus. Apalagi di sini suhu udaranya sejuk. Tiap pagi saya rutin berjemur," ungkapnya.
Aktifitas Ibadah dan Olahraga
Selama menjalani karantina, aktifitas Aipda Afdal lebih teratur. Salat lima waktu pun ditunaikan tepat waktu. Saat adzan berkumandang, ia bergegas sallat.
Saat karantina ia juga melakukan aktifitas yang jarang ia lakukan sebelumnya, yakni olahraga. Tiga hari menjalani isolasi ia rutin berolahraga.
"Rutin olahraga, minum obat dan vitamin, Alhamdulilah makin membaik," katanya.
Di karantina Afdal juga mengkonsumsi obat dan vitamin yang diberikan tim medis untuk menjaga daya tahun tubuh. Obat dan vitamin dikonsumsi sesuai dosis, ada dua kali sehari, adapula tiga kali sehari.
Rindu Keluarga dan Sahabat
Baru tiga hari berpisah dengan keluarga dan meninggalkan pekerjaan, Afdal sudah merasakan rindu berat. Sudah tiga hari ia tidak bertemu istri dan anak - anaknya sejak pamit untuk menjani karantina. Namun rasa rindu itu sedikit berkurang, lantaran dapat berkomunikasi melalui panggilan video call dengan anak dan istri.
Ia berharap kondisinya cepat sehat dan dinyatakan negatif Corona agar kembali berkumpul dengan keluarga.
Imbau Warga Patuhi Protokol Keselamatan dan Pencegahan COVID-19.
Aipda Afdal mengimbau warga Pariaman untuk mematuhi protokol agar terhindari dari infeksi virus Corona. Ia mengatakan bahwa wabah Corona merupakan masalah serius dan tidak boleh dianggap remeh.
Untuk menyampaikan ajakan itu, ia kadang menelpon dan melakukan panggilan video dengan sahabat dan warga yang ia kenal untuk sekadar mengingatkan untuk mematuhi protokol
"Corona masalah serius, saya berharap masyarakat memaksimalkan mematuhi protokol untuk menghindari virus Corona," tutupnya.
Ia meminta dukungan dan doa masyarakat agar seluruh pasien positif corona yang menalani perawatan dan karantina segera sembuh dan kembali beraktifitas seperti sedia kala. (Nanda)