Foto: Fadli |
"Kita hidupkan kembali tradisi lama guna membantu petani kita dari serangan hama tikus yang menyerang area persawahan warga," ujar Kepala Desa Toboh Palabah, Sudirman Harun di Pariaman, Senin (10/8).
Baburu mancik, sambung Sudirman, selain melibatkan masyarakat di desa setempat juga diikuti dengan antusias oleh para kelompok tani di desa itu.
"Ini langkah efektif dengan melibatkan para petani untuk membantu mengendalikan hama tikus dengan menggunakan alat pembasmi tikus," sambungnya.
Setiap satu ekor tikus yang didapat petani, sebut Sudirman juga dihargai senilai Rp 2.500 yang dianggarkan melalui APBDesa.
"Guna memacu para peserta buru tikus untuk berlomba-lomba mendapatkan tikus paling banyak," pungkasnya.
Bahkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril dan Kepala UPT BPP Pertanian, Mulyadi juga ikut dalam usaha pemusnahan hama tikus tersebut.
Dasril mengatakan pemberantasan hama tikus tersebut dilaksanakan pada masa akan turun sawah atau sebelum para petani melaksanakan penanaman padi di sawah.
"Hal ini guna memotivasi para petani supaya hasil panennya bisa meningkat dari panen yang lalu," kata Dasril.
Ia juga mengimbau bagi desa-desa lain agar memprogramkan berburu hama tikus serta mulai tanam serentak usai pemusnahan hama tikus.
"Agar tak berjangkit kembali menyerang lahan sawah milik para petani," tandasnya. (Phaik/OLP)