Kadis Dikpora Pariaman, Kanderi. Foto: OLP |
"Kita sudah antar anak ke sekolah pagi tadi. Namun setiba di sekolah ada pemberitahuan peliburan sekolah dua minggu," kata Edi, warga Pariaman Tengah saat mengantar anaknya ke SMP Negeri 4 Pariaman, Senin (20/7).
Hal serupa juga dikatakan Lisa yang kaget ketika anaknya kembali pulang ke rumah dari SMA Negeri 2 Pariaman. Ia mengaku belum mengetahui pengumuman peliburan belajar tatap muka di sekolah itu.
"Kita tidak tahu. Tapi ini langkah yang bagus," sebutnya.
Baik Edi dan Lisa mengaku was-was saat melepas anaknya ke sekolah mengingat ditemukannya dua kasus baru positif Covid-19 di kota Pariaman.
"Jelas resah. lebih baik belajar di rumah saja daripada kita gelisah. Imbauan pemerintah sudah bagus," sambungnya.
Kepala Dinas Dikpora Kota Pariaman, Kanderi mengatakan imbauan peliburan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah sudah disampaikan sejak Sabtu lalu bagi sekolah tingkatan SD dan SMP yang menjadi kewenangan Pemko Pariaman.
Sedangkan untuk SMA sederajat, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak sekolah agar melakukan hal yang sama mengingat status zonasi hijau Covid-19 kota Pariaman beralih ke zonasi kuning.
"Bahkan hingga tadi malam kita masih koordinasikan dengan sekolah SMA sederajat yang ada di seluruh kota Pariaman," kata Kanderi.
Kota Pariaman lepas dari zonasi hijau Covid-19 pasca dua warganya positif Covid-19. Peliburan sekolah bukan berarti proses belajar mengajar dihentikan.
"Belajar mengajar tetap, tapi dialihkan secara daring atau jarak jauh," tandasnya. (OLP)