Drs. Kanderi, MM. Foto: OLP |
"Karena ada dua warga Pariaman positif Covid-19 dan itu mengubah status kota Pariaman dari zonasi hijau menjadi kuning," ungkap kepala dinas Dikpora Kota Pariaman, Kanderi di Pariaman, Senin (20/7).
Kanderi menuturkan peliburan sekolah bukan berarti proses belajar dihentikan. Proses belajar tetap jalan tapi dengan metode daring atau berbasis online jarak jauh.
"Belajar tetap. Sesuai arahan Pak Walikota proses belajar mengajar dialihkan daring bahkan guru akan membimbing hingga ke rumah siswa jika diperlukan," sambungnya.
Peliburan sekolah, sambung Kanderi minimal selama 15 hari ke depan, dan tidak tertutup kemungkinan akan diperpanjang dengan mempertimbangkan situasi ke depan.
"Minimal dua minggu ke depan," imbuhnya.
Peliburan sekolah tatap muka guna menjamin siswa dan guru tidak terpapar Covid-19 selama proses belajar mengajar tatap muka dan menghindari rumah sekolah menjadi cluster baru Covid-19. (OLP)