Kabar Baik, RSUD Pariaman Dibuka Kembali Untuk Umum

Premium By Raushan Design With Shroff Templates

Foto: istimewa

Pariaman - RSUD Pariaman kembali akan menerima pasien umum mulai 1 Juli 2020 mendatang. Hal tersebut sesuai dengan surat edaran Gubernur Sumatra Barat nomor 360/174/Covid-19-SBR/VI/2020 tertanggal 19 Juni 2020.

Dalam surat edaran tersebut gubernur berpendapat terjadi penurunan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Pariaman.

"Pelayanan untuk pasien umum kembali akan kami buka pada Rabu 1 Juli 2020. Akan tetapi pasien Covid-19 tetap akan kita layani," ungkap Direktur RSUD Pariaman, Indria Veluntina di Pariaman, Sabtu (26/6).

Jelang pembukaan kembali layanan bagi pasien dengan penyakit umum, kata dia, manajemen RSUD Pariaman akan menyiapkan berbagai hal guna melayani pasien umum sesuai dengan protokol Covid-19.

"Agar masyarakat tidak takut untuk datang berobat kembali ke RSUD karena takut tertular virus corona,” sambungnya.

Saat ini, kata dia, RSUD Pariaman memiliki ruangan terpisah bagi pasen Covid-19 dengan pasien umum. Ruang rawatnya juga dipisahkan.

"Tapi semua itu belum sepenuhnya sempurna karena ada alat kesehatan yang masih belum ada, dan sedang ditunggu kedatangannya untuk ditempatkan di area rawat ruang isolasi covid-19 RSUD Pariaman," jelasnya.

Sedangkan kebutuhan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit itu menghabiskan sekitar 10 kotak masker per harinya untuk semua petugas kesehatan di RSUD Pariaman.

Saat ini pihaknya akan mengkaji ulang data pasien di beberapa poliklinik yang akan dibuka RSUD Pariaman nantinya. Kajian tersebut akan mereka serahkan ke provinsi guna ditindaklanjuti.

Keputusan tersebut, kata dia akan diikuti oleh seluruh tenaga medis yang ada di rumah sakit itu. Sebelumnya RSUD Pariaman ditetapkan sebagai salah satu rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19 di Sumatra Barat oleh Gubernur Sumbar.

Pasca penetapan, RSUD Pariaman tidak lagi menerima pasien umum. Seluruh tenaga medis dan pegawai RSUD Pariaman juga diinapkan di Hotel Safari Inn guna menghindari kontak langsung dengan masyarakat dan keluarga mereka. (Desi/OLP)