M. Syukri lakukan sosialisasi BSPS di Pariaman Utara. Foto: Junaidi |
100 unit bantuan stimulan tersebut hanya buat 4 desa saja, yakni Desa Tungkal Selatan sebanyak 60 unit, Desa Balai Nareh 20 unit, Desa Bato 20 unit dan Desa Marunggi sebanyak 20 unit.
"Bantuan ini khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan guna meningkatkan kualitas rumah," kata Kepala Dinas Perkim LH Kota Pariaman, M Syukri di Pariaman, Kamis (25/6).
Syukri menuturkan pihaknya sebelumnya telah mengajukan 600 unit penerima BSPS untuk kota Pariaman. Namun karena wabah coronavirus, pihak kementerian hanya mengabulkan 100 unit.
"Mengaca pada 2019 lalu kita (kota Pariaman) menerima 1.000 unit BSPS. Karena Covid-19 disetujui 100 unit," sambungnya.
Sedangkan kriteria penerima BSPS sendiri ditentukan oleh Kementerian PUPR. Ia mengaku sebelumnya juga tidak tahu desa mana saja yang menerima dan berapa jumlah BSPS per desa.
Kriteria penerima BSPS, lanjut Syukri, selain keluarga miskin dan berpenghasilan minim juga mesti memiliki rumah atau menguasai tanah yang terdapat rumah tidak layak huni di dalamnya.
"Dan belum pernah menerima bantuan serupa sebelumnya," jelasnya.
Penerima bantuan akan menerima dana program BSPS sebesar Rp 17,5 juta dengan rincian Rp 15 juta untuk membangun atau meningkatkan kualitas rumah dan Rp 2,5 juta buat upah tukang.
Saat ini, kata Syukri, pihaknya akan melakukan verifikasi faktual bagi calon penerima yang telah ditetapkan oleh Kementerian PUPR dengan menurunkan tim verifikator ke lapangan. (Junaidi/OLP)