Kadis Kesehatan Kota Pariaman, Syahrul. Foto: istimewa |
"Keduanya sudah dipulangkan dari RSUD Pariaman ke rumahnya masing-masing," kata kepala dinas kesehatan kota Pariaman, Syahrul saat dihubungi via seluler.
Syahrul menjelaskan pasien asal Santok sebenarnya masuk data kota Padang karena memang memiliki KTP Kota Padang. Pasien tersebut pulang ke rumahnya di Santok pada Kamis malam (8/5) dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Oleh pihak rumah sakit selanjutnya dirujuk ke RSUD Pariaman.
Meski negatif corona, sambung Syahrul, kedua orang itu tetap diminta karantina diri selama seminggu di rumah sebelum kembali beraktifitas.
Selanjutnya, imbuh Syahrul, ada penambahan 1 orang PDP lagi hari ini. PDP asal Desa Kaluaik tersebut kini telah dirujuk ke RSUD Pariaman.
Terkait 8 orang warga Perumahan Jati Raya Indah yang telah uji swab pasca kontak dengan positif Covid-19, hasilnya masih menunggu.
"Karena antrian di Labor Unand mencapai 1000 sampel per hari dan kapasitas labor untuk uji swab hanya 300 per hari. Itu pun mereka kerja hingga lembur. Mereka bekerja dari jam enam pagi dan keluar jam tiga subuh," pungkas Syahrul.
Salah seorang tenaga medis di RSUD Pariaman mengatakan hingga kini belum ada pasien positif Covid-19 dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 Sumbar sejak mulai operasional 4 Mei lalu.
"Hingga kini semuanya negatif setelah uji swab. Pasien baru datang dari kota Pariaman dan Padangpariaman," kata dia yang enggan namanya dipublikasikan.
Ia menuturkan dalam waktu dekat mungkin akan ada pasien positif rumah sakit lain luar daerah yang akan ditransfer ke sana mengingat sejumlah ruangan telah siap direnovasi.
"Ruang Nan Tongga sudah selesai renovasi. Alat-alat pendukung juga sudah lengkap dan berkemungkinan pasien positif dari luar daerah akan ditransfer ke mari," kata dia. (OLP)