Foto: istimewa |
"Pencuri masuk dari belakang kantor lewat ventilasi jendela yang terbuat dari kayu," ungkap Pj Walinagari Ulakan, Irmanto kepada wartawan.
Irmanto mengatakan kejadian tersebut baru diketahuinya dari laporan staf saat membuka kantor tersebut pagi harinya. Mendapati kabar tersebut ia langsung menuju kantor dan melihat ruangan komputer kantornya berantakan.
"Ruangan berantakan dan barang-barang sudah hilang," sambungnya.
Atas kemalingan tersebut pihaknya mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta. Data-data penting milik kanagarian dalam komputer itu tentu juga tidak bisa diselamatkan.
Kepala Seksi Trantib Kecamatan Ulakan Tapakis, Anesa Satria membenarkan peristiwa pencurian di salah satu nagari di kecamatan itu.
"Tingkat kriminal memang dilaporkan meningkat sejak pandemi Covid-19," kata dia.
Ia menilai kebijakan pembebasan sejumlah narapidana akibat Covid-19 bisa saja jadi pemicu naiknya tingkat kriminal di Padangpariaman.
"Sejumlah napi di Lapas Pariaman dan daerah tetangga banyak yang bebas bersayarat. Ini perlu diwaspadai," sebutnya.
Ia bengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan poskamling di nagari masing-masing. (Tim/OLP)