Suasana Pasar Pagi Pariaman selalu ramai hingga pukul 09.00 WIB. Foto: Phaik |
"Pasar Pagi berlangsung dari pukul 04.00 hingga 09.00 WIB. Kita sengaja datang subuh ke pasar lakukan sosialisasi sekaligus menata pedagang sesuai protokol Covid-19," kata kepala dinas Satpol PP/Damkar Pariaman, Elfis Candra di Pasar Pariaman, Kamis (7/5).
Elfis menengok masih banyak pedagang yang belum menggunakan masker saat berjualan. Untuk itu pihaknya sengaja membagikan masker gratis bagi pedagang dan pembeli saat itu. Namun untuk ke depannya pedagang dan pengunjung pasar diwajibkan menggunakan masker.
"Kita lihat masih kurangnya kesadaran pedagang dan pembeli menggunakan masker. Untuk hari pertama, kita bagikan gratis namun kita mengimbau secara persuasif agar ke depannya selalu menggunakan masker," sambungnya.
Ia bahkan sengaja mempertegas aturan penggunaan masker bagi pedagang. Jika pada hari berikutnya masih ditemukan pedagang tak menggunakan masker, pedagang tersebut akan dilarang berjualan di Pasar Pariaman.
"Kunci menghadapi Covid-19 adalah kesadaran masyarakat. Bukan karena sanksi apalagi anjuran. Melindungi diri sendiri dari Covid-19 dengan menggunakan masker dan jaga jarak, berarti kita bagian dari pemutus mata rantai coronavirus," tuturnya.
Pasar Pariaman sendiri merupakan urat nadinya perekonomian masyarakat Pariaman. Pedagang di pasar itu tidak hanya berdomisili di Pariaman namun sebagian dari kabupaten Padangpariaman.
"Karena itu, menata pasar menjadi pilihan daripada menutup pasar. Dan penataan dapat berjalan dengan baik," pungkasnya.
Selain menata pedagang, Dinkes dan relawan PMI Pariaman juga melakukan pengukuran suhu tubuh pada pedagang dan pengunjung pasar menggunakan Thermo Gun.
Pengaturan lapak pedagang sesuai protokol Covid-19 di Pasar Pagi Pariaman berjalan lancar. Sekitar 40 lapak pedagang menuruti anjuran dari Gustu Covid-19 Pariaman tersebut. (Phaik/OLP)