Foto: Desi |
"Kota Pariaman daerah pertama yang menyalurkan dana Kemendes daripada kabupaten kota lainnya. Semoga kabupaten/kota lainnya segera menyusul," ungkap gubernur saat video conference dengan seluruh kepala daerah dan Forkopimda kabupaten/kota se Sumbar, Sabtu (1/5).
Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan pihaknya telah dua kali melakukan verifikasi data penerima BLT JPS bagi warga Pariaman dengan mengeluarkan PNS dan orang-orang yang dianggap kaya dari daftar penerima BLT.
"Mereka yang punya banyak mobil dan motor di rumahnya dan usahanya benar-benar tidak terdampak ekonomi imbas Covid-19 kita keluarkan dari daftar penerima," kata Genius Umar.
Usai validasi data terhadap 25.489 KK di kota Pariaman, kata Genius, jumlah penerima BLT tetap besar yakni 19,5 ribu KK lebih atau setara dengan 80 persen dari total keseluruhan warga kota Pariaman. Validasi data tersebut melibatkan sejumlah tim yang bekerja dari siang hingga malam.
"Dan akhirnya kita telah salurkan bantuan tahap pertama Kamis kemarin (30/4). Semua bantuan tersalurkan sebelum minggu pertama bulan Mei," sambung Genius.
Genius menggandeng sejumlah instansi lain dalam penyaluran BLT. Seperti PT Pos, bank BNI dan BRI. Semua data penerima sudah diserahkan ke pihak penyalur sejak dua hari lalu.
Melanjutkan PSBB
Sementara terkait mitigasi Covid-19, Genius menyimpulkan ingin memperpanjang masa PSBB mengingat jelang hari raya Idul Fitri banyak masyarakat Pariaman akan berkunjung ke luar daerah jika PSBB dicabut.
"Masyarakat kita punya kebiasaan berbelanja ke Bukittinggi dan Padang jelang lebaran dan ini bisa mempercepat transmisi lokal Covid-19. Jika PSBB dilanjutkan, kita bisa mengatasi sesuai protokol PSBB," tuturnya.
Karena transmisi atau penularan lokal antar daerah di Sumbar, Genius akan meningkatkan pengawasan di perbatasan. Arus keluar masuk orang ke Pariaman akan diperketat mengingat cepatnya penyebaran Covid-19 di Sumatra Barat.
"Kondisi saat ini perlu kerjasama semua pihak agar disiplin melakukan pshycal distancing (jaga jarak) dan tidak membuat keramaian hingga Covid-19 benar-benar bisa dikendalikan," pungkasnya. (Desi/OLP)