Foto kolase: OLP |
"Juga termasuk beberapa puskesmas di Kasang, Batang Anai. Karena di sana merupakan daerah berbatasan langsung dengan kota Padang - episentrumnya Covid-19 di Sumatra Barat," kata Wali Feri saat penyerahan APD di perbatasan Padangpariaman-Agam di Batu Basa, Selasa (28/4).
Foto kolase: OLP |
Foto kolase: OLP |
Perjuangan tersebut, kata aktivis 98 itu, mesti didukung oleh semua pihak dengan mematuhi anjuran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan serentak di Sumbar sejak 22 April hingga 5 Mei mendatang.
"Mereka adalah garda terdepan memerangi wabah virus corona. Bekerja siang dan malam meninggalkan anak dan istri demi melindungi kita semua selaku warga. Mereka juga mesti terus terlindungi APD selama menjalankan tugasnya agar tidak ikut terpapar Covid-19," ungkap Wali Feri.
Ia menuturkan penyaluran APD bagi petugas perbatasan dan tenaga medis akan memakan waktu beberapa hari. Seluruh perbatasan kota Pariaman dan Padangpariaman telah ia data dan akan mengunjunginya satu persatu.
"Kita bagikan sesuai jumlah petugas di posko perbatasan. Ini akan memakan waktu beberapa hari," sambung Wali Feri.
Stelan APD yang dibagikan Wali Feri meliputi hazmat, sepatu boots karet, kacamata pelindung (face shield), pelindung muka dan sarung tangan.
Sebelumnya Wali Feri juga telah menyalurkan ratusan paket sembako dan ribuan masker kepada masyarakat Padangpariaman dan kota Pariaman.
Ia bersama tim yang ia bentuk juga telah melakukan penyemprotan desinfektan di ratusan fasilitas umum yang tersebar di hampir seluruh nagari di kabupaten Padangpariaman.
Selama penerapan PSBB, Wali Feri juga meminta para kepala daerah di Sumatra Barat agar segera mencairkan bantuan langsung tunai kepada masyarakat.
"Ini menjadi keluhan masyarakat. Kita berharap pemerintah daerah segera cairkan dan salurkan bantuan kepada masyarakat. Tinggalkan administrasi berbelit-belit karena kita dalam situasi bencana nasional," pungkasnya. (OLP)