Pakar kesehatan sepakat agar lebih efektifnya penanganan Covid-19 di Sumatera Barat, khususnya di Padangpariaman, melibatkan dan memperkuat pemerintahan paling bawah, yakni kanagarian.
"Mamaga nagari dari wabah Covid-19. Kita berharap seluruh walinagari mengaplikasikan tips dan langkah-langkah yang telah dibabarkan sejumlah ahli saat webinar. Kita bersyukur yang ikut webinar mencapai 168 orang," kata Bupati Padangpariaman Ali Mukhni di Padangpriaman, Minggu (19/4).
Ali Mukhni mengatakan penanganan Covid-19 di Padangpariaman mesti dilakukan secara massif dengan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Di samping itu juga diperlukan pengetahuan memadai menghadapi pandemi Covid-19.
Ia bersyukur daerahnya ditunjuk sebagai lokasi webinar oleh Universitas Baiturahmah. Dengan adanya seminar tersebut akan lebih memperkaya wawasan walinagari dan gugus tugas Covid-19 dalam menangani wabah Covid-19 di Padangpariaman.
Sejumlah ahli yang menjadi narasumber dalam webinar tersebut adalah Dirut RSUP M Djamil Padang, Dr. Dovy Djanas. Dovy membabarkan prosedur penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit. Ia menjabarkan secara detail tahap demi tahap penanganan terhadap PDP.
Sedangkan Direktur Rs Universitas Andalas, Dr. Yefri Zulfikar memberikan petunjuk praktis cara mengetahui orang tanpa gejala (OTG) tapi positif Covid-19.
Lalu Dr. Rendri Bayu Hasanah, yang mengupas apa saja harus dilakukan setiap individu guna meningkatkan imunitas tubuhnya untuk melawan Covid-19. Sebagaimana diketahui, Covid-19 akan mati oleh imunitas tubuh manusia yang kuat.
Rektor Universitas Baiturahmah Prof. Musliar Kasim mengatakan pelaksanaan webinar di Padangpariaman karena kondisi geografis Padangpariaman mendukung, di samping dekat dengan ibukota provinsi.
"Padangpariaman memiliki nagari terbanyak di Sumatera Barat dan masyarakatnya dikenal kritis, cerdas dan mudah memahami jika disampaikan dengan ilmu pengetahuan dan dasar yang jelas," kata dia. (Tim/OLP)
