Foto: Junaidi |
Irwan mengatakan saat ini terjadi lonjakan kasus Covid-19. Pihaknya mesti menyiapkan sarana dan prasarana memadai guna mengatasi lonjakan kasus tersebut.
Ia mengungkap akan ada lonjakan kasus Covid-19 di Sumbar sebagaimana perkiraan sejumlah ahli. Saat ini, positif corona di Sumbar berjumlah 97 orang, 20 orang telah sembuh dan 11 orang meninggal. Dengan demikian kasus positif aktif berjumlah 66.
Dari jumlah tersebut 24 orang dirawat di berbagai rumah sakit dan 26 lainnya menjalani isolasi mandiri, dan 16 orang diisolasi di gedung Bapelkes Sumbar.
“Untuk itu kita mempersiapkan RSUD Pariaman dan RSUD Rasyidin Padang sebagai rumah sakit rujukan khusus untuk pasien Covid-19,” ungkap dia.
Saat ini, sambung dia, pemerintah pusat telah menunjuk RSUP M Djamil Padang dan RS Achmad Muchtar Bukittinggi sebagai rumah sakit bagi pasien Covid-19.
Ia mengatakan RSUD Pariaman saat ini tengah berbenah guna melengkapi fasilitas. Mulai dari ruangan, tenaga medis hingga alat pelindung diri (APD).
RSUD Pariaman disiapkan guna menampung 160 pasien. RSUD Pariaman nantinya akan menerima pasien rujukan Covid-19 dari berbagai rumah sakit lainnya di Sumbar.
Sementara terkait penolakan masyarakat dijadikannya RSUD Pariaman sebagai rujukan Covid-19, Irwan mengatakan tidak perlu diklarifikasi. Pihaknya telah mengantisipasinya dengan keselamatan, keamanan dan akses.
Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan seluruh sarana dan prasarana RSUD Pariaman akan dilengkapi sepenuhnya oleh pemerintah. Mulai dari APD lengkap - hazmat, pelindung wajah, pelindung mata, masker medis N90 dan sarana penunjang lainnya sebelum resmi digunakan.
Pihaknya juga telah mengantisipasi penempatan tenaga medid dan petugas RSUD Pariaman selama menangani pasien Covid-19 nantinya. Seluruh pegawai RSUD Pariaman akan diinapkan di Hotel Safari Inn Pariaman.
“Sehingga tenaga medis fokus mengobati pasien dan tidak melakukan kontak dengan keluarga mereka selama merawat pasien Covid-19,” pungkasnya. (Juned/OLP)