Foto: istimewa |
Gubernur meminta bupati dan walikota melakukan cek ulang data orang dalam pantauan (ODP) untuk menangani penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat. Ia juga meminta laporan setiap hari perkembangan ODP di setiap kabupaten dan kota.
"Segera periksakan seluruh ODP
ke Laboratorium Kedokteran Universitas Andalas. Nanti akan dilakukan pengecekan secara akurat dengan metode Swab," tegas Irwan.
Untuk pendataan dan mentracking ODP yang lebih ketat, ia meminta masing-masing pemerintah daerah bekerjasama dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda). Bagi ODP dengan gejala ringan harus dipantau oleh puskesmas setempat selama isolasi mandiri 14 hari di rumahnya masing-masing.
Gubernur mengungkapkan saat ini pemerintah provinsi telah menyediakan sembilan gedung untuk karantina. Empat gedung untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan lima gedung untuk ODP.
Selain itu, lanjut gubernur, pemerintah provinsi juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu yang terkena dampak ekonomi imbas Covid-19 selama tiga bulan ke depan.
Bantuan berupa uang tersebut akan dikirimkan melalui wesel pos yang diantarkan langsung oleh petugas pos ke alamat masing-masing penerima.
"Untuk data penerima bantuan harus real di masing-masing daerah," sebutnya.
Kemudian, Irwan Prayitno juga meminta pimpinan daerah agar lebih cepat merasionalisasikan APBD untuk melakukan percepatan pembelian alat pelindung diri (APD) dan kebutuhan pokok untuk meminimalisir dampak sosial-ekonomi pandemi imbas Covid-19 di masing-masing daerahnya.
Dalam merasionalisasikan anggaran di masing-masing daerah, ia meminta bupati dan walikota berkonsultasi dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) agar tidak timbul masalah di kemudian hari. Ia berharap semua Kajari membantu dan mempermudah pemerintah daerah untuk melaksanakan hal tersebut.
Di samping itu, gubernur juga menyoroti kelayakan posko masing perbatasan daerah. Setiap posko mesti memiliki perlengkapan kebutuhan satuan gugus tugas seperti ambulance, penerangan dan fasilitas pendukung lainnya.
Selanjutnya gubernur meminta TNI dan Polri memperketat distribusi sembako dan bahan pangan lainnya. Ia memantau ada kenaikan cukup signifikan harga sembako yang akan menambah berat beban ekonomi masyarakat.
Kepada bupati dan walikota se Sumatera Barat, ia berpesan agar menyurati tokoh adat dan tokoh masyarakat agar memberi imbauan agar para perantau tidak pulang kampung. Juga meminta masyarakat disiplin melakukan sosial distancing selama penanganan Pandemi Covid-19.
Bupati Padangpariaman Ali Mukhni mengatakan pasien positif corona di Padangpariaman kini memasuki hari ke-14 masa isolasi mandiri di rumah. Dalam pantauannya, kondisi pasien tersebut tetap sehat sebagaimana kondisi sebelumnya.
"Besok pasien akan dilakukan tes swab kembali ke Laboratorium Unand," ujarnya.
Ali Mukhni menjelaskan pihaknya telah menyurati seluruh organisasi perantau di seluruh Tanah Air dan meminta menunda pulang kampung hingga penanganan Covid-19 benar-benar berakhir dan kondisi kembali normal.
Pihaknya juga telah mendirikan tiga posko gugus tugas Covid-19 di perbatasan Padangpariaman. Selain itu, Padangpariaman juga telah mengaktifkan satuan tugas hingga ke tingkat nagari dan korong.
Di samping itu, kata Ali Mukhni, Pemkab Padangpariaman menyiapkan bantuan pangan bagi 91 ribu jiwa warga Padangpariaman yang terkena dampak sosial ekonomi imbas Covid-19 selama tiga bulan kedepan yang akan didistribusikan secepatnya.
"Sebagian telah kami salurkan ke nagari-nagari. Saya telah perintahkan dinas terkait membagikan secepat mungkin, jangan ada kata tunggu," tegasnya.
Vicon dengan Gubernur Irwan Prayitno juga diikuti oleh Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur, Komandan Distrik Militer 0308 Pariaman, Heri Pujianto, Kepala Bagian Operasional Polres Padangpariaman, Indra Junaidi, dan jajaran Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Padangpariaman. (Tim/OLP)