Foto: AWT |
Ali Mukhni mengatakan penanganan Covid-19 tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja, namun harus melibatkan seluruh pihak guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Padangpariaman.
"Penanganan Covid-19 harus dengan cara yang masive, terukur dan melibatkan seluruh elemen yang ada. Mulai dari pendataan orang yang masuk ke Padangpariaman, kesigapan nagari, tenaga medis dan kedisiplinan masyarakat menerapkan sosial distancing atau menjaga jarak," kata Ali Mukhni.
Penyemprotan desinfektan di berbagai fasilitas umum, terang Ali Mukhni, selain mengantisipasi penyebaran virus corona, juga akan mematikan virus-virus lainnya yang gampang berkembang biak di peralihan musim.
Selama penanganan Covid-19, ia meminta masyarakat tetap tenang karena pihaknya telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 50 miliar guna membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
Ia menyebut tidak dipungkiri hampir semua sektor kena imbas Covid-19. Termasuk UMKM, orang dengan penghasilan harian (OPDH), sektor jasa dan perdagangan hingga hotel, penginapan dan sektor pariwisata.
"Tahap pertama kita alokasikan Rp 24 miliar untuk beras yang akan dibagikan pada 91 ribu jiwa di seluruh nagari di Padangpariaman. Kita sudah mulai membagikannya," sebut Ali Mukhni.
Selain itu, terang Ali Mukhni pihaknya tengah refocusing dan relokasi anggaran untuk spesifik menangani dampak sosial-ekonomi akibat pandemi Covid-19. Miliaran rupiah akan digelontorkan Padangpariaman untuk membantu masyarakat yang hampir semuanya kena dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Disamping membuat jaring sosial (pemenuhan kebutuhan masyarakat), jelas bupati, pihaknya terus melakukan antisipasi jelang masuknya Ramadhan dan Idul Fitri. Di bidang logistik dengan melancarkan suplai kebutuhan pokok, menggenjot sektor pertanian dan stimulus.
Sedangkan antisipasi pandemi dengan mengaktifkan pos perbatasan, penguatan data dan koordinasi lintas sektor hingga keterlibatan nagari dalam memantau jelang arus mudik Lebaran 2020.
"Ini perlu diaktifkan dari sekarang sehingga kita punya data akurat berapa jumlah ODP, PDP guna melakukan antisipasi yang terukur," pungkasnya. (OLP)