Screenshoot video yang menyebar di WhatsApp. Foto: istimewa |
Padahal, ikan jenis tongkol yang mati tersebut merupakan ikan yang dibuang nelayan akibat kehabisan es balok untuk mengawetkan ikan tersebut.
Ikan yang kehabisan es biasanya akan membusuk. Sebagian nelayan dan pedagang ikan menguburkannya di pinggir pantai. Sedangkan bagi nelayan tangkap jenis kapal tundo jika kehabisan persediaan es, akan menjemurnya jika cuaca memungkinkan.
"Jika tidak, biasanya kita buang ke laut karena kapal tundo sepuluh hari di lautan," ujar Rasman, mantan ABK Kapal Tangkap Ikan di Pariaman, Kamis (26/3).
Lagi pula, kata Rasman ikan yang divideokan oleh netizen tersebut dalam keadaan merah mata dan sebagian lagi telah pecah perut yang dipastikannya bukan ikan mati terdampar.
Dari pengalamannya, ikan yang terdampar ke pinggir pantai akan menggelepar sebelum mati. Dan kondisinya saat ditemukan masih segar.
"Menandakannya gampang saja. Jika ikan terdampar ke tepi, ia akan menggelepar sebelum mati, bukan busuk dan pecah perut," sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Pariaman, Hendri. Hendri mengimbau agar netizen melakukan kroscek dulu sebelum memposting di media sosialnya karena hal tersebut bisa menimbulkan multi tafsir dan meresahkan.
"Kami mengimbau masyarakat ataupun pengunjung yang datang ke Kota Pariaman jika melihat sesuatu yang aneh atau sesuatu yang tidak sebagaimana biasanya, diminta untuk segera mencari tahu dulu sebab musabab dari peristiwa tersebut," kata Hendri. (OLP)