 |
| Foto: Erwin |
Pada iven perdana yang ramai pengunjung itu, Pariaman Nite Festival dibuka dengan penampilan sanggar seni Darak Badarak dan Sanggar Mustika Minang Duo.
"Malam ini kita melaihat tampilan berbeda dari rumah Tabuik Subarang yang biasanya sepi. Malam ini ramai dan dipenuhi lampu warna-warni," ungkap Genius Umar.
Ia mengatakan Pariaman Nite Festival merupakan ajang bagi generasi milenial untuk mengasah bakat seninya. Di rumah Tabuik Subarang tersebut, sanggar-sanggar yang ada di Pariaman dipersilahkan unjuk gigi dan latihan bersama.
Sebagai kota tujuan wisata, kata Genius, pihaknya terus memotivasi seluruh kelompok seni yang ada. Dengan berkembangnya insan seni di Pariaman, pertunjukan mereka bisa menjadi tontonan menarik bagi wisatawan.
Menurutnya, pelaku seni tidak hanya memadang sudut materi namun juga perlu diapresiasi dalam setiap karya seni yang mereka hasilkan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Alfian mengatakan, Pariaman Nite Festival digagas agar karya-karya penggiat seni di Pariaman bisa rutin tampil.
"Di samping itu untuk melestarikan seni dan budaya kita. Generasi muda bisa menonton tampilan seni dan budaya Pariaman asli," kata dia.
Ia juga mengajak kelompok seni dari berbagai daerah lainnya ikut tampil di Pariaman Nite Festival. Iven tersebut juga bertujuan memberikan hiburan yang positif kepada masyarakat Pariaman. (Erwin/OLP)
