 |
| Foto: Erwin |
Apoteker Puskesmas Kuraitaji, Helen Widaya mengatakan, permainan ular tangga yang mereka berikan merupakan edukasi bagi masyarakat seputar obat. Permainannya pun berbeda dengan ular tangga umumnya.
Media permainan ular tangga, sebut Helen, terinspirasi dari alat buatan apoteker sejawatnya di daerah lain. Ia kemudian memodikasi permainan tersebut agar mudah dipahami masyarakat dan kader posyandu.
Permainan ular tangga tersebut terdiri dari 50 kolom. Tiap kolomnya ada kata-kata terkait farmasi. Bagi siapa yang berdiri di nomor tersebut sesuai dadu yang dijatuhkan, peserta harus menjelaskan sejauh mana pengetahuannya seputar obat tersebut.
"Nah, bila jawabannya belum tepat maka tim apotekerlah yang akan menjelaskan," terangnya.
Helen menyebut permainan tersebut mampu mengurangi kejenuhan kader saat melakukan penyuluhan kesehatan dan pengenalan obat kepada masyarakat.
"Penyuluhan yang terkesan membosankan dengan permainan tersebut, mampu membuat suasana ceria dan maksud yang ingin disampaikan kepada masyarakat mudah dipahami," kata dia.
Helen berharap edukasi pengenalan obat tersebut tersampaikan sehingga keberadaan apoteker membawa manfaat bagi masyarakat.
Helen Widaya merupakan Apoteker berprestasi di Puskesmas Kuraitaji. Ia pernah dilantik sebagai apoteker master agent of change mewakili Sumatera Barat oleh Kementerian Kesehatan di Yogyakarta pada 2019.
Helen juga mengukir sejumlah prestasi, salahsatunya menjadi kontributor dalam Juknis Standar Pelayanan Kefarmasian yang diterbitkan oleh Kemenkes RI. (Erwin/OLP)
